Diskusi Strategis IPB Ungkap Kurangnya Suplai Ikan

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
6 Mei 2019 16:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
diskusi strategis ipb
zoom-in-whitePerbesar
diskusi strategis ipb
ADVERTISEMENT
Sektor perikanan sebagai salah satu harapan dalam mewujudkan kedaulatan pangan merupakan topik yang hangat untuk didiskusikan. Direktorat Publikasi Ilmiah dan Informasi Strategis Institut Pertanian Bogor (IPB) menyelenggarakan Kajian Strategis dengan tema “Produksi Perikanan Berkelanjutan untuk Kedaulatan Pangan” di Ruang Danau 2 Sekolah Pascasarjana Kampus IPB Dramaga, Bogor (24/4).
ADVERTISEMENT
Direktur Publikasi Ilmiah dan Informasi Strategis IPB, Dr. Eva Anggraini menyampaikan bahwa kegiatan ini sebagai upaya untuk mempertemukan para pakar dan membahas isu-isu strategis tentang pertanian. “Topik ini kami angkat dalam rangka menjawab perkembangan yang terjadi seperti teknologi digital dan bonus demografi. InyaaAllah dalam beberapa waktu ke depan kita akan konsisten untuk melakukan diskusi-diskusi seperti ini,” pungkasnya.
Sebagai salah satu narasumber, Direktur Kelautan dan Perikanan, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Dr. Ir Sri Yanti menyampaikan hasil Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2015-2019. Dimana di dalam RPJMN itu terdapat beberapa isu yang perlu untuk ditangani. Seperti pencemaran sampah plastik, persiapan sumberdaya manusia yang mumpuni, serta masalah produktivitas terutama dalam efisiensi usaha budidaya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Dr. Ir. Luky Adrianto, M.Sc, selaku Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB menyampaikan beberapa data mengenai fakta kondisi perikanan di lautan Indonesia. “Permasalahan yang saat ini dihadapi adalah suplainya kita kurang padahal stok ikan meningkat. Banyaknya stok ikan bukan berarti kita dapat melakukan apa saja. Artinya pendekatan pemerintah masih kurang dalam pengelolaan ini. Sehingga untuk meningkatkan produktivitas adalah dengan melihat juga antara supply dan demand,” ujarnya.
Sementara itu, dihadirkan pula ahli sosiolog yakni Dr. Rilus A Kinseng, MA yang merupakan dosen Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia IPB. Dr. Rilus menjelaskan mengenai strategi pemberdayaan dan perlindungan nelayan. “Berkelanjutan tidaknya produksi perikanan ditentukan oleh perilaku para aktor yang terlibat dalam proses produksi. Permasalahan yang terjadi di nelayan adalah banyak dilakukannya pelatihan-pelatihan namun secara struktur belum dilakukan penanganan dengan baik,” ungkap Dr Rilus. (SMH/Zul)
ADVERTISEMENT
Keyword: ikan, pertanian berkelanjutan, sampah plastik, nelayan,