Dosen IPB Gunakan Gelembung Ultrafine Bubble untuk Perpendek Waktu Tidur Benih

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
10 November 2020 8:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dosen IPB University Gunakan Gelembung Ultrafine Bubble untuk Perpendek Waktu Tidur Benih
zoom-in-whitePerbesar
Dosen IPB University Gunakan Gelembung Ultrafine Bubble untuk Perpendek Waktu Tidur Benih
ADVERTISEMENT
Guru Besar IPB University, Prof Dr Aris Purwanto menjelaskan benih tanaman yang baru dipanen belum bisa secara langsung ditanam di lahan. Hal ini dikarenakan benih memiliki waktu tidur atau dormansi. Setiap jenis benih tanaman memiliki waktu dormansinya berbeda, seperti benih padi memiliki waktu tidur 1 sampai 20 minggu tergantung varietasnya.
ADVERTISEMENT
Agar benih dapat segera digunakan, Prof Aris menggunakan teknologi inovasi Ultrafine Bubble (UFB) untuk memperpendek waktu tidur benih. Ultrafine Bubble merupakan gelembung udara berukuran 100-200 nano meter yang disemprotkan ke dalam air.
Inovasi ini mengantarkan Prof Aris mendapat penghargaan Outstanding Professor in Research Innovation pada acara The 2nd Professor Summit, 'Challanges of Professor in the Era of COVID-19 Pandemic and Beyond' yang diadakan oleh Dewan Profesor Institut Teknologi Sepuluh November. Pemberian penghargaan ini diselenggarakan secara daring akhir pekan lalu.
"Gelembung UFB tidak akan terlihat jika disemprotkan ke air namun jika disenter dengan laser pointer maka akan terlihat ada garis yang menandakan adanya gelembung itu. Gelembung kecil ini akan memunculkan reactive oxygen species (ROS). ROS ini akan melemahkan dinding sel benih dan memicu enzim yang berperan dalam pertunasan sehingga dapat mempercepat proses germinasi dan breaking dormancy atau pematahan dormansi," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Prof Aris telah menguji kemampuan UFB water dalam meningkatkan daya pengecambahan tanaman kehutanan. Salah satu contohnya adalah benih jati putih berumur 1-2 tahun yang diberi perlakuan perendaman dengan UFB water menghasilkan germinasi yang lebih cepat dan daya berkecambahnya mencapai 80 persen.
Dosen Departemen Teknik Mesin dan Biosistem ini juga menguji kemampuan breaking dormancy UFB water pada tanaman padi. Benih padi yang berumur tiga hari direndam dalam UFB water. Hasilnya, pada minggu ke-4 germination rate benih sudah mencapai 80 persen, sementara benih yang tidak diberi perlakuan UFB masih dalam keadaan dorman sampai minggu ke-10.
Selain itu, viabilitas benih kedelai berumur enam bulan setelah panen dan benih lama yang berumur 1.5 tahun juga diuji. "Benih yang lama disimpan memiliki viabilitas rendah sehingga tidak dapat tumbuh dengan baik. Benih tersebut kita coba rendam dengan air UFB. Hasilnya viabilitas benih yang sudah lama disimpan meningkat sehingga dapat tumbuh dengan cepat dan homogen pertumbuhannya," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Ia menambahkan kehadiran inovasi ini dapat membantu petani dalam menyiapkan benih yang setiap saat dapat disediakan untuk kegiatan budidaya tanpa harus menunggu waktu dorman benih berakhir. (IR/RA)
keyword: UFB water, benih, perlakuan benih, dormansi, waktu tidur benih, dosen IPB
Kategori: SDGs-2, SDGs-12