Dosen IPB Latih Warga Situ Gede Manfaatkan Minyak Jelantah untuk Bahan Bakar

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
27 Januari 2023 14:41 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dosen IPB Latih Warga Situ Gede Manfaatkan Minyak Jelantah untuk Bahan Bakar
zoom-in-whitePerbesar
Dosen IPB Latih Warga Situ Gede Manfaatkan Minyak Jelantah untuk Bahan Bakar
ADVERTISEMENT
Minyak jelantah adalah limbah yang berasal dari penggunaan minyak goreng. Minyak jelantah dapat juga disebut sebagai minyak bekas pakai pada proses memasak/menggoreng di rumah tangga. Jika dilihat dari komposisi di dalamnya, minyak jelantah mengandung asam lemak bebas yang tinggi serta berbagai senyawa yang berisiko bagi kesehatan dalam jangka panjang. Penanganan yang tidak tepat seperti membuang minyak jelantah langsung ke lingkungan juga dapat berdampak buruk bagi ekosistem makhluk hidup sekitar serta menjadi sumber cemaran berbahaya.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, perlu penanganan yang tepat agar limbah minyak jelantah dapat bermanfaat dan tidak menimbulkan kerugian dari aspek kesehatan manusia dan lingkungan. Melalui pengolahan yang tepat, limbah minyak jelantah dapat dimanfaatkan menjadi berbagai produk yang sangat berguna.
Dosen IPB University dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat, menggelar Pelatihan Pemanfaatan Limbah Minyak Jelantah untuk Bahan Bakar, Lilin dan Sabun di Kelurahan Situ Gede Kota Bogor (20/1). Ada lima dosen dari Divisi Teknik Energi Terbarukan (TET), Departemen Teknik Mesin dan Biosistem (TMB), Fakultas Teknologi Pertanian, IPB University dan satu orang teknisi yang terlibat. Mereka adalah Ir Sri Endah Agustina, MS selaku ketua dan sebagai narasumber sekaligus fasilitator yaitu Dr Dyah Wulandani, Dr Leopold O Nelwan, Dr Muhamad Yulianto, Lilis Sucahyo, STP, MSi serta teknisi Angga Permana.
ADVERTISEMENT
Sebanyak 25 orang peserta hadir dengan antusias yang terdiri dari Kelompok Wanita Tani (KWT) dan Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) serta perwakilan perangkat desa Situ Gede. Dalam sambutannya mewakili Kepala Divisi, Dr Leo menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari sosialisasi penerapan teknologi dan hasil-hasil penelitian yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar kampus.
“Divisi TET TMB telah melakukan berbagai kajian pemanfaatan limbah minyak jelantah seperti konversi menjadi biodiesel sebagai bahan bakar dengan tungku bertekanan tinggi, menjadi lilin bakar serta berbagai jenis sabun padat dan cair untuk kebutuhan kebersihan sehari-hari,” ujarnya.
Sementara itu, Dr Dyah Wulandani dalam paparan materinya menyebutkan bahwa untuk membuat biodiesel dari jelantah dapat menggunakan reaksi transesterifikasi dengan bahan metanol dan katalis KOH.
ADVERTISEMENT
“Untuk membuat lilin diperlukan bahan minyak jelantah kemudian dicampurkan dengan stearin, pewangi/aromaterapi dan pewarna. Sementara untuk pembuatan sabun dapat dilakukan dengan menggunakan bahan minyak jelantah dicampurkan dengan air, NaOH (soda api), minyak kelapa atau minyak zaitun, pewangi/ aromaterapi dan pewarna,” jelasnya.
Menurutnya, bahan yang dibutuhkan dapat dengan mudah diperoleh, terutama untuk lilin dan sabun sehingga para peserta dapat langsung mempraktikkannya di rumah masing-masing. Melalui kegiatan pelatihan ini diharapkan dapat memberikan informasi dan kemampuan kepada masyarakat untuk mengolah limbah minyak jelantah menjadi produk yang bermanfaat dan bernilai guna.
Senada dengan hal tersebut, Jawariyah sebagai Ketua KWT dan Posdaya Kenanga menyambut dengan baik dan antusiasme yang tinggi terkait pelatihan pemanfaatan limbah minyak jelantah. Pengetahuan tersebut diperlukan oleh masyarakat Kelurahan Situ Gede dan beberapa peserta juga terlihat membawa minyak jelantah dari rumah masing masing. (*/Zul)
ADVERTISEMENT