Dosen IPB Teliti Mangga Kasturi, Endemik Kalimantan Selatan yang Hampir Punah

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
19 Oktober 2022 9:09 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dosen IPB University Teliti Mangga Kasturi, Endemik Kalimantan Selatan yang Hampir Punah
zoom-in-whitePerbesar
Dosen IPB University Teliti Mangga Kasturi, Endemik Kalimantan Selatan yang Hampir Punah
ADVERTISEMENT
Kalimantan Selatan merupakan salah satu pusat keragaman keluarga mangga Indonesia. Salah satu spesies endemik Kalimantan Selatan dari genus Mangifera ini yaitu Mangifera casturi atau mangga kasturi. Menurut data Union for Conservation of Nature (IUCN) red list, mangga ini termasuk dalam kategori extinct in the wild atau sudah hampir punah di alam liarnya.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, Dr Deden Derajat Matra, dosen IPB University dari Departemen Agronomi dan Hortikultura tertarik untuk mendalami mangga kasturi hingga tingkat genomik. Penelitiannya itu turut melibatkan sejumlah dosen lain seperti Dr Gunawan dan Dr Hilda Susanti dari universitas Lambung Mangkurat serta peneliti dari Kebun Raya Banua.
Dr Dede menjelaskan, mangga kasturi merupakan salah satu keluarga mangga dengan buah kecil. Warna buah ketika matang yaitu keunguan dan warna daging buah orange. "Karakter khusus mangga ini beraroma harum dibandingkan dengan mangga biasanya," katanya. Ia menyebut, kandungan fitokimia dari mangga kasturi sangat bermanfaat sebagai anti kanker.
Sejak tahun 2019, Dr Deden mulai mengumpulkan koleksi mangga jenis ini dan berhasil mengidentifikasi keragaman genetik mangga kasturi. Hasil penelitiannya telah dipublikasikan di jurnal bereputasi scopus, Scientific Reports Nature.
ADVERTISEMENT
“Diharapkan dengan penelitian dasar genomik ini, dapat membuka peneliti lain untuk meneliti aspek lainnya serta upaya konservasi mangga kasturi dari kepunahan," kata Dr Deden.
Dosen IPB University itu melanjutkan, melalui berbagai riset kerjasama yang didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), dapat memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan meneliti mangga kasturi di habitat aslinya.
Dr Deden mengungkapkan terdapat beberapa upaya untuk melakukan konservasi mangga kasturi. Upaya yang dimaksud yaitu mengidentifikasi jenis kasturi secara genetik dan menginventarisasi mangga kasturi di kebun raya sebagai salah satu konservasi ek situ.
Terkait konservasi, Dr Deden menerangkan saat ini sedang dilakukan kerjasama dengan Kebun Raya Banua Kalimantan Selatan. “Selanjutnya adalah mengedukasi masyarakat untuk menanam mangga kasturi walaupun tanaman ini sangat lambat tumbuh dan berbuah, serta melakukan penelitian untuk mempercepat atau memperpendek masa juvenilnya yang salah satunya dengan menggunakan cahaya buatan,” lanjutnya
ADVERTISEMENT
Dr Deden menerima hibah penelitian melalui skema Penelitian Dasar Unggulan Perguruan Tinggi (PDUPT) dan penelitian dasar kompetitif nasional (PDKN). Ia berfokus untuk meneliti mangga kasturi dari berbagai aspek baik genetik sampai agronominya. Selain itu, ia pernah menerima pendanaan internasional dari ORG.one untuk mengkonstruksi draft genome mangga kasturi dengan teknologi Long reads Sequencing Oxford Nanopore Technologies.
Dengan adanya konsorsium riset ini, diharapkan percepatan dalam mengungkap dan memecahkan permasalahan di lapang bersama antar perguruan tinggi serta lembaga riset lainnya. Kolaborasi tersebut juga diharapkan dapat bermanfaat serta diterapkan langsung di masyarakat untuk kemaslahatan bersama. (SMH)