Dosen IPB University Arahkan Warga Jampang Bogor Budidaya Lidah Buaya

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
25 Agustus 2020 8:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dosen IPB University Arahkan Warga Jampang Bogor Budidaya Lidah Buaya
zoom-in-whitePerbesar
Dosen IPB University Arahkan Warga Jampang Bogor Budidaya Lidah Buaya
ADVERTISEMENT
Lukie Trianawati, STP, MSi, Dosen IPB University dari Program Studi Supervisor Jaminan Mutu Pangan, Sekolah Vokasi mengatakan bahwa lidah buaya cocok ditanam di Desa Jampang, Bogor yang mempunyai lahan minim air dan cuaca agak panas. Hal ini disampaikannya saat memberikan penyuluhan kepada warga Desa Jampang dalam program Dosen Mengabdi belum lama ini.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, lidah buaya merupakan tanaman obat untuk aneka penyakit. Lidah buaya biasa digunakan sebagai penyubur rambut, penyembuhan luka, dan perawatan kulit. Tanaman ini bermanfaat sebagai bahan baku industri farmasi dan kosmetik, serta sebagai bahan baku makanan dan minuman kesehatan, obat-obatan yang tidak mengandung bahan pengawet kimia.
Dari segi kandungan nutrisi, gel atau egene lidah buaya mengandung beberapa mineral, seperti kalsium, magnesium, kalium, sodium, besi, zinc, dan kromium. Beberapa vitamin dan mineral tersebut dapat berfungsi sebagai pembentuk antioksidan alami, seperti fenol, flavonoid, vitamin C, vitamin E, vitamin A, dan magnesium.
“Dengan kayanya kandungan nutrisi tersebut, lidah buaya mempunyai manfaat yang sangat banyak dan berpotensi untuk dikembangkan oleh masyarakat Desa Jampang, Parung, Bogor,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Dalam program Dosen Mengabdi ini, ada beberapa dosen IPB University yang turut hadir memberikan wawasan bagi warga Jampang. Dr drh Erni Sulistiawati, dosen Paramedik Veteriner Sekolah Vokasi menyampaikan topik Pemilihan Produk Pangan Asal Hewani untuk Peningkatan Daya Tahan Tubuh di Era Kebiasaan Baru. Occy Bonanza, SP, MT dosen Program Studi Ekowisata menyampaikan topik Penataan Pekarangan Rumah sebagai Taman Tanaman Herbal.
Ir Leni Lidya, MM, dosen Manajemen Agribinis yang menyampaikan topik Mengelola Keuangan dengan Menangkap Peluang di Era Adaptasi Kebiasaan Baru. Kebijakan pemerintah dengan menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) beberapa bulan terakhir menyebabkan produktivitas masyarakat terganggu. Hal ini berpengaruh pada daya beli sebagian besar masyarakat serta kondisi keuangan pribadi mereka. Adaptasi kebiasaan baru dianggap suatu solusi dengan menerapkan protokol kesehatan agar masyarakat tetap bisa produktif dan terhindar dari COVID-19.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, bukan hanya kebiasaan dan gaya hidup masyarakat saja yang berubah, tetapi cara mengatur keuangan keluarga juga ikut berubah mengikuti tatanan hidup baru. Dalam hal ini, masyarakat harus dapat menghitung dan mencatat biaya yang dikeluarkan dengan memeriksa anggaran keuangan keluarga, mengelola prioritas kebutuhan, bijak saat berbelanja dan menyiapkan dana darurat.
Dalam pengamatannya, masyarakat Jampang belum melakukan pencatatan pengeluaran secara rinci, pengeluaran juga dilakukan belum berdasarkan prioritas kebutuhan, belum melakukan pencatatan sebelum berbelanja dan tidak menyiapkan dana darurat. Biaya yang dikorbankan (opportunity cost) masih belum dihitung sebagai biaya sehingga pendapatan yang diperoleh tidak terhitung secara jelas. Masyarakat desa Jampang juga belum membiasakan diri untuk menabung secara rutin.
“Agar dapat menabung masyarakat Jampang perlu meningkatkan produktivitas dan penerimaannya. Artinya, masyarakat Jampang harus kreatif dalam menangkap peluang yang ada. Dilihat dari tingginya kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh dengan melakukan pola hidup bersih dan sehat, merupakan suatu peluang bagi masyarakat Jampang untuk membudidayakan dan mengolah produk herbal menjadi berbagai produk olahan,” pungkasnya. (WB/Zul)
ADVERTISEMENT
Keyword: Dosen Mengabdi, Sekolah Vokasi, IPB University