news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Dosen IPB University Berbagi Wawasan Seputar Pemanfaatan Teknologi Hidroakustik

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
29 Maret 2022 10:35 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dosen IPB University Berbagi Wawasan Seputar Pemanfaatan Teknologi Hidroakustik di Bidang Perikanan dan Kelautan
zoom-in-whitePerbesar
Dosen IPB University Berbagi Wawasan Seputar Pemanfaatan Teknologi Hidroakustik di Bidang Perikanan dan Kelautan
ADVERTISEMENT
Hidroakustik merupakan teknologi pendeteksi bawah air menggunakan perangkat akustik dan memanfaatkan gelombang suara. Perangkat ini antara lain echosounder, Fishfinder, Sonar dan ADCP (Acoustic Doppler Current Profiler).
ADVERTISEMENT
Dr Sri Pujiyanti, dosen IPB University dari Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan menyebutkan, aplikasi teknologi ini di bidang kelautan dan perikanan sangat luas. Hadirnya teknologi ini memudahkan pemantauan dan pendeteksian kehidupan bawah laut.
Dalam perikanan tangkap, katanya, alat bantu untuk mengetahui target ikan serta kolom dan dasar perairan sangat dibutuhkan. Hal ini karena pancaran gelombang akustik yang mengenai setiap target akan dipancarkan kembali sehingga data dapat terekam. Ia menyebut fenomena ini dengan ‘melihat dengan suara’.
“Teknologi ini dikembangkan dengan belajar dari kelelawar serta belajar dari nyanyian lumba-lumba yang memancarkan sinyal akustik untuk mencari mangsanya,” kata Dr Sri Pujiyanti dalam Webinar Series Sains Lingkungan Kelautan ke-4 Institut Teknologi Sumatera bertajuk “Pemanfaatan teknologi Hidroakustik untuk Aplikasi Bidang Kelautan dan Perikanan,” 25/08.
ADVERTISEMENT
Dosen IPB University itu melanjutkan, penggunaan gelombang suara dipilih karena mampu menembus semua medium baik udara, air, dan batuan. Selain itu, memiliki jarak jangkauan yang jauh, kecepatan tinggi, serta tidak berbahaya bagi manusia.
Terdapat dua macam akustik yakni akustik aktif sebagai pengirim gelombang suara ke kolom perairan dan akustik pasif sebagai receiver. IPB University memiliki beberapa alat hidroakustik, salah satunya EK15. Aplikasi EK15 sangat berguna bagi penelitian di bidang perikanan tangkap. Hidroakustik ini juga berguna untuk pendugaan stok ikan, posisi ikan di bawah transducer, dan mengetahui kecepatan renang ikan.
“Teknologi ini biasa dioperasikan untuk pendugaan densitas ikan di kolam budidaya. Bagi daerah subtropis, rekam data berupa echogram bisa untuk menduga berat ikan. Sedangkan di perairan tropis seperti Indonesia akan lebih berguna karena perairannya memiliki karakter dengan spesies yang banyak tetapi jumlah setiap spesiesnya sedikit,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Dr Sri Pujiyanti mengatakan, setiap perangkat hidroakustik memiliki fungsi yang berbeda. Perangkat ADCP digunakan untuk mengukur arus, partikel terlarut, dan hambur balik plankton. Sementara, perangkat side scan sonar sangat spesifik untuk mendeteksi profil dasar perairan dan deteksi ranjau di dasar perairan. Perangkat multibeam echosounder dapat digunakan untuk pengawasan pemasangan pipa bawah laut hingga pendeteksian pesawat jatuh atau kapal karam. Sedangkan perangkat sub bottom profiler dapat digunakan untuk menduga gas minyak bumi dan susunan geologi dasar perairan.
Ia menambahkan, apabila hidroakustik digunakan bersama alat tangkap purse seine dapat mengetahui waktu ikan berkumpul. Aplikasinya dengan alat tangkap trawling juga dapat mengetahui perilaku ikan. Tidak hanya di bidang perikanan, bagi bidang keamanan laut, teknologi hidroakustik juga sangat bermanfaat. Hidroakustik dapat mendeteksi kapal tenggelam hingga mengetahui keberadaan daerah shadow zone (tidak bisa dilewati gelombang suara). Teknologi hidroakustik juga digunakan untuk acoustic tagging untuk mengamati ruaya atau pergerakan ikan terutama dalam pemijahan ikan salmon. (MW)
ADVERTISEMENT