Dosen IPB University Paparkan Rumpon Portable ke Pemprov Kalimantan Barat

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
21 Juli 2021 9:37 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dosen IPB University Paparkan Rumpon Portable ke Pemprov Kalimantan Barat
zoom-in-whitePerbesar
Dosen IPB University Paparkan Rumpon Portable ke Pemprov Kalimantan Barat
ADVERTISEMENT
Indonesia Fish Aggregating Devices Network (IFADNet) dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat gelar webinar “Perspektif Penggunaan Rumpon untuk Perikanan Laut yang Berkelanjutan di Kalimantan Barat”, (17/7). Acara ini menghadirkan Dr Roza Yusfiandayani, Ahli Rumpon IPB University.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, Provinsi Kalimantan Barat, Herti Herawati dalam sambutannya menyampaikan potensi sumberdaya perikanan laut di Provinsi Kalimantan Barat. Menurutnya, Kalimantan Barat berada pada Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP)-711 dan WPP 712 yang meliputi Perairan Natuna, Laut Cina Selatan, dan Selat Karimata. Di kawasan ini terdapat potensi ikan pelagis kecil dan ikan demersal. Letaknya di bagian timur Kalimantan Barat. Potensinya sangat tinggi, mencapai 395.451 ton per tahun untuk ikan pelagis kecil dan 400.517 ton per tahun untuk ikan demersal. Wilayah selatan Kalimantan Barat potensinya 303.886 ton per tahun untuk pelagis kecil dan 320.432 ton per tahun untuk ikan demersal.
“Pemanfaatan potensi perikanan berkelanjutan dan bertanggung jawab harus terus didorong sehingga memberikan manfaat ekonomi, sosial, budaya dan lingkungan. Potensi perikanan yang sangat besar di Kalimantan Barat tidak lepas dari peran nelayan dalam memanfaatkan rumpon. Oleh karena itu, kami hadirkan Pakar Rumpon dari IPB University. Beliau akan menjelaskan manfaat dari penggunaan rumpon dalam operasi penangkapan ikan,” ujar Herti.
ADVERTISEMENT
Selain itu, menurutnya, penggunaan rumpon dapat meningkatkan peluang keberhasilan operasi penangkapan ikan dan penghematan biaya operasi penangkapan ikan. Kegiatan ini juga bertujuan untuk mensosialisasikan inovasi alat bantu penangkapan ikan serta jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan.
Di hadapan peserta yang hadir, Dr Roza Yusfiandayani sebagai inovator utama rumpon portable IPB University memaparkan teknologi yang berhasil dikembangkannya.
Dr Roza mengembangkan rumpon portable ini bersama dengan Prof Indrajaya dan Prof Mulyono S Baskoro. Keduanya ada Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB University.
“Rumpon portable adalah salah satu teknologi tepat guna yang dapat dikembangkan guna meningkatkan daya dukung sumberdaya ikan. Rumpon portable memanfaatkan frekuensi suara untuk mengumpulkan ikan. Oleh karenanya, rumpon portable bisa juga disebut sebagai alat pemanggil ikan,” jelas Dosen Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan FPIK IPB University ini.
ADVERTISEMENT
Menurut Koordinator IFADNet ini, bahan yang digunakan untuk membuat rumpon portable terbilang sederhana. Yakni fiber dengan ukuran 53 x 20 x 48 cm dan frekuensi suara untuk memikat ikan berkumpul di sekitar rumpon portable.
Narasumber lain yang hadir dalam acara ini adalah Onesimus Dhyas Dwi Atmajaya, dosen Politeknik Negeri Sambas, Eka Indah Raharjo, dosen Budidaya Perikanan Universitas Muhammadiyah Pontianak dan Belvi Vatria, dosen Politeknik Negeri Sambas dan Heriyansah, Ketua Jurusan Politeknik Negeri Sambas yang juga praktisi perikanan rumpon di Kalimantan Barat. (**/Zul)