Dosen IPB University: SMK Bisa Jadi Akselerator Kurangi Pengangguran

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
11 November 2020 9:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dosen IPB University: SMK Bisa Jadi Akselerator Kurangi Pengangguran
zoom-in-whitePerbesar
Dosen IPB University: SMK Bisa Jadi Akselerator Kurangi Pengangguran
ADVERTISEMENT
Sekolah menengah kejuruan (SMK) selama ini dianggap sebagai sekolah alternatif kedua setelah sekolah menengah atas (SMA). Gambaran yang seperti ini menjadi bertambah buruk dengan adanya data yang menunjukkan tingginya jumlah pengangguran yang berasal dari lulusan SMK. Hal ini tentu sangat disayangkan jika SMK yang seharusnya bisa menghasilkan lulusan siap pakai justru lulusannya mencatat tingkat pengangguran tertinggi. Oleh karena itu, perlu ada perubahan yang signifikan dari cara mengelola SMK sehingga SMK bisa lebih memberikan dampak yang positif bagi pengurangan pengangguran di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Hal ini terungkap dalam acara pendidikan fan pelatihan (diklat) Peningkatan Kapabilitas dan Manajerial Kepala SMK berbasis Industri yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Vokasi Kementerian Pendidikan fan Kebudayaan (Kemendikbud) bekerjasama dengan Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB University, 9/11 di IPB International Convention Center (IICC) Bogor.
Dosen IPB University dari Departemen Manajemen, Dr Mukhamad Najib selaku pemateri utama dalam diklat ini menyampaikan bahwa sejatinya SMK memiliki potensi yang besar namun belum terekspos dengan baik. Hal ini menyebabkan banyak masyarakat yang kurang tepat memahami keberadaan SMK.
“Banyak orang tua yang menyangka SMK adalah sekolah yang menciptakan lulusan untuk segera mendapat kerja. Sementara, mereka ingin anaknya bisa melanjutkan ke perguruan tinggi, sehingga mereka lebih suka jika anaknya masuk SMA. Padahal saat ini lulusan SMK diarahkan untuk menjadi BMW, yaitu bisa Bekerja, Melanjutkan ke universitas atau Wirausaha,” ungkap Najib.
ADVERTISEMENT
Menurutnya dengan technical skill yang diajarkan di SMK maka sangat mungkin bagi lulusannya untuk langsung bekerja ataupun membuka usaha sendiri menjadi seorang wirausahawan. Bagi lulusan yang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi juga sangat memungkinkan, karena saat ini sudah banyak program sarjana terapan yang dibuka di perguruan tinggi seperti di IPB University dan Universitas Gadjah Mada. Sebagaimana diketahui, kedua universitas tersebut saat ini sudah memiliki Sekolah Vokasi yang mendidik mahasiswanya untuk siap bekerja di dunia industri ataupun membuka usaha sendiri.
Dalam materinya yang berjudul Formulasi Strategi untuk SMK Unggul, Dr Najib menyampaikan, kepala sekolah SMK tidak boleh sekedar menjadi pemimpin administratif di sekolahnya yang menjalankan tugas-tugas administrasi semata. Ia menekankan supaya kepala sekolah SMK harus bisa menjadi Chief Executive Officer (CEO) di sekolahnya yang bisa membawa sekolah mencapai visinya dengan pendekatan korporat. Dalam hal ini, menurut Najib, kepala sekolah SMK selain harus memiliki managerial skill juga harus memiliki sense of entrepreneurship.
ADVERTISEMENT
“Kepala sekolah harus berpikir bukan hanya bagaimana meluluskan siswanya dengan nilai terbaik, tapi lebih jauh dari itu, kepala sekolah harus berpikir bagaimana lulusannya bisa suskes di dunia industri atau sukses menjadi pengusaha,” tuturnya.
Dengan demikian, lanjutnya, bukan sekedar nilai pelajaran yang dikejar, tetapi kompetensi yang memungkinkan alumninya diterima dan sukses di dunia usaha dan dunia industri. Ia mengibaratkan kepala sekolah seperti CEO di sebuah perusahaan, dimana mereka tidak hanya bertugas menghasilkan produk yang berkualitas, tetapi juga bertanggungjawab agar produknya bisa diserap pasar dengan harga terbaik.
Dalam acara yang diikuti oleh 90 orang kepala sekolah SMK yang berasal dari seluruh Indonesia ini, Najib menyampaikan SMK memiliki potensi yang besar untuk menjadi akselerator dalam mengurangi pengangguran di Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Dengan keterampilan yang diberikan di SMK, siswa sudah siap untuk bekerja. Dan jika ditambah dengan penguatan jiwa wirausaha serta dukungan permodalan untuk memulai bisnis maka mereka akan menjadi partner pemerintah yang potensial dalam mengurangi pengangguran,” tambah Najib.
Kegiatan yang dinamakan sebagai mini MBA ini memberikan pembekalan kepada kepala sekolah SMK. Pembekalan yang diberikan meliputi pembekalan keterampilan manajemen dan kewirausahaan yang memungkinkan kepala SMK mengelola sekolahnya dengan cara yang lebih progresif. Dalam diklat ini juga peserta menerima materi inovasi dan manajemen perubahan. Sehingga diharapkan para kepala sekolah SMK bisa menjadi agen perubahan sekaligus penggerak bagi kemajuan pendidikan di Indonesia. (Dh/RA)
Keyword: SMK, sekolah kejuruan, FEM IPB, pengangguran, dosen IPB
Kategori: SDGs-4
ADVERTISEMENT