Dosen Mengabdi IPB University Lakukan Penyuluhan dan Demplot Pemanfaatan Sampah

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
1 Desember 2021 15:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dosen Mengabdi IPB University dari Departemen Biologi Lakukan Penyuluhan dan Demplot Pemanfaatan Sampah di Kabupaten Belitung
zoom-in-whitePerbesar
Dosen Mengabdi IPB University dari Departemen Biologi Lakukan Penyuluhan dan Demplot Pemanfaatan Sampah di Kabupaten Belitung
ADVERTISEMENT
Tim Dosen Mengabdi dari Departemen Biologi IPB University berhasil mengoperasikan penyuluhan dan demplot pemanfaatan sampah untuk pupuk organik di Kabupaten Belitung. Kegiatan tersebut dilakukan melalui program pengabdian masyarakat kerjasama antara Departemen Biologi IPB University dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Belitung, Provinsi Bangka Belitung.
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini diketuai oleh Profesor Hamim, pakar IPB University bidang Biologi Tumbuhan. Prof Hamim menerangkan, kegiatan penyuluhan diawali dengan penyiapan bahan sampah organik dan bahan aktivator pengomposan. Selanjutnya, dilakukan penyuluhan dan diskusi terkait dengan produksi pupuk organik sebelum dilakukan demplot yang dihadiri oleh petugas dari Dinas Lingkungan Hidup dan perwakilan warga kelurahan Parit, Kabupaten Belitung.
“Pelaksanaan demplot pembuatan pupuk organik menggunakan komposter sederhana berbahan plastik. Adapun bahan organik berupa sampah organik dari pasar,” terang Prof Hamim.
Dosen IPB University itu menerangkan, bahan organik yang dikumpulkan berupa sisa-sisa daun dan potongan sayur dan buah-buahan yang tidak terjual.
Pada proses pengomposan, katanya, ditambahkan aktivator untuk membantu pertumbuhan mikroba yang akan digunakan dalam pengomposan. Penyiapan aktivator dilakukan dengan membuat larutan dengan menggunakan starter mikroorganisme dan bahan sumber karbon bagi mikroba saat proses pengomposan berlangsung. Starter mikroorganisme yang digunakan yaitu pupuk cair D'Boosterfer.
ADVERTISEMENT
Pupuk cair D’Boosterfer ini diramu oleh Dr Nisa Rachmania dengan tim dari Divisi Mikrobiologi, Departemen Biologi IPB University. Mikroorganisme yang terdapat pada D’Boosterfer antara lain bakteri pelarut fosfat, penambat nitrogen, pemacu pertumbuhan tanaman, probiotik, serta fungi pengurai senyawa organik. D’Boosterfer bahkan telah diproduksi secara komersial oleh PT Femu Enviro Risorindo.
Pemberian pupuk cair D’Boosterfer diberikan secara simbolis kepada koordinator bank sampah Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Belitung. Harapannya, melalui kerja sama tersebut dapat memicu kesadaran masyarakat setempat dalam pemanfaatan limbah organik.
“Pupuk organik padat yang dihasilkan setelah proses fermentasi dapat dimanfaatkan langsung oleh warga atau dapat dijual dalam kemasan seperti yang telah dilakukan oleh Bank Sampah Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Belitung,” Kata Dr Nisa.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut diharapkannya, hasil penyuluhan diharapkan dapat diterapkan oleh peserta warga kelurahan Parit dan sekitarnya. Hal ini tentu dapat mendukung program Sustainable Develompment Goals (SDG) Kesehatan Lingkungan di Bangka Belitung. (MW)