news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Dosen Teknologi Pangan IPB University Kembangkan Minuman Beras Kencur Celup

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
16 Desember 2020 8:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dosen Teknologi Pangan IPB University Kembangkan Minuman Beras Kencur Celup
zoom-in-whitePerbesar
Dosen Teknologi Pangan IPB University Kembangkan Minuman Beras Kencur Celup
ADVERTISEMENT
Dosen IPB University dari Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Dr Tjahja Muhandri, baru-baru ini mengembangkan produk beras kencur celup. Menurut penuturannya, ide tersebut berawal dari Dr Tjahja yang merasa kesulitan untuk mengonsumsi minuman es beras kencur yang menjadi salah satu minuman favoritnya.
ADVERTISEMENT
“Ada hobi saya yang sulit terpenuhi di sini (Bogor) yaitu minum es beras kencur. Saya memiliki industri binaan yang memproduksi beras kencur, tetapi pengiriman ke sini (Bogor) sangat mahal dan dikhawatirkan rusak di perjalanan. Dari situ saya berfikir untuk membuat produk beras kencur celup,” tutur Dr Tjahja.
Selain unggul dari sisi pengemasan yang praktis, produk beras kencur celup hasil inovasi Dr Tjahja Muhandri juga melewati proses produksi yang sesuai standar kelayakan mengingat pengalamannya di dalam bidang produksi pangan yang sudah tidak diragukan lagi. Semua bahan yang digunakan merupakan bahan-bahan alami yang diproses di bawah pengawasan Dr Tjahja.
“Bahan-bahannya pati beras dan rempah-rempah. Pati beras kami proses sendiri, bukan pati beras yang ada di pasaran, karena khawatir prosesnya tidak benar. Kencur dan rempah-rempah lain juga kami keringkan sendiri,” ujarnya Dr Tjahja.
ADVERTISEMENT
Dari sisi manfaat bagi kesehatan, minuman tradisional beras kencur sangat baik bagi kesehatan. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa minuman tradisional beras kencur bermanfaat sebagai antidiabetes dengan cara menurunkan kadar gula darah, berat badan yang terkontrol serta mengurangi kerusakan pada komponen penghasil insulin di pankreas.
“Menurut berbagai penelitian, beras kencur ini termasuk pangan fungsional. Jadi sumber pangan yang memberi fungsi atau efek positif terhadap kesehatan tubuh,” paparnya.
Seperti banyak inovasi-inovasi Dr Tjahja yang lain, ia berencana untuk mengkomersialisasikan produk beras kencur celup ini. Akan tetapi ia tidak melakukannya sendiri melainkan dengan menggandeng pihak ketiga untuk membantunya memproduksi dan memasarkan inovasi-inovasinya.
“Saya komersialkan melalui mitra. Misal saja mie jagung dan tepung bumbu non terigu melalui PT Fits Mandiri. Kemudian teknologi pengalengan gulai kambing dengan presser-cooker oleh CV Mitra Tani Farm,” jelas Dr Tjahja.
ADVERTISEMENT
Dr Tjahja menekankan bahwa beras kencur merupakan minuman tradisional berbasis budaya masyarakat lokal yang sangat potensial. Ia mengajak masyarakat untuk lebih mengapresiasi potensi-potensi dalam negeri. Dr Tjahja mengaku miris ketika masyarakat Indonesia lebih bangga saat potensi Indonesia dikembangkan oleh negara lain. Oleh karenanya dalam melakukan riset dan pengembangan produk ia lebih fokus pada produk-produk yang bisa diterapkan oleh industri kecil. Karena Dr Tjahja meyakini bahwa pangan Indonesia jika dikemas modern akan sangat potensial. (SWP/Zul)
Keyword : Beras Kencur, Diabetes, Industri, Inovasi, Jamu, IPB University, dosen IPB
Kategori SDGs: SDGs-9