eDNA Solusi Ungkap Potensi Hayati Laut untuk Kelola Kelautan

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
1 Maret 2019 16:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Praktik Lab ITK FPIK IPB
zoom-in-whitePerbesar
Praktik Lab ITK FPIK IPB
ADVERTISEMENT
Selama delapan tahun Laboratorium Biodiversitas dan Biosistematika Kelautan, Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor (Dept. ITK FPIK IPB) menggelar Biodiversity and Molecular Ecology Training Course (BIOMEC). BIOMEC merupakan kegiatan pelatihan tahunan yang ditujukan untuk peningkatan bidang ilmu hidrobiologi laut utamanya membahas keanekaragaman hayati laut melalui pendekatan kondisi ekologi ataupun molekular DNA. Pelatihan pada 19-21 Februari 2019 BIOMEC membahas topik utama sekitar DNA yang merupakan gagasan dari Dr. Hawis Madduppa, salah satu dosen Dept. ITK IPB dan peneliti di Indonesia. Pelatihan ini dibuka Dr. Ir. I Wayan Nurjaya, M.Sc, Ketua Departemen ITK-IPB.
ADVERTISEMENT
“Dunia pendidikan dan para ilmuwan yang utamanya berkecimpung di dalam ilmu taksonomi telah menyadari pentingnya identifikasi suatu mahluk hidup dengan menggunakan DNA. Eksistensi DNA saat ini berada dalam puncaknya menjadi sesuatu yang dibutuhkan oleh banyak orang. Derkembangnya DNA ini tentunya dengan hardiharapkan bisa membantu secara efektif dan cepat dalam mengenal suatu spesies dan seluruh informasi yang terkait dengannya," ungkap Dr. Hawis. Selain itu, penemuan jutaan spesies lain yang belum dinamai pun juga diharapkan tercapai. "Sistem barcode DNA ini juga diharapkan dapat mengungkap banyak potensi dan bisa memonitor adanya perubahan biodiversitas di dunia," imbuh Kepala Laboratorium Biodiversitas dan Biosistematika Kelautan IPB ini.
Pelatihan ini diikuti oleh beberapa kalangan yaitu mahasiswa, dosen, hingga staf dari berbagai instansi ternama yakni Pusat Riset Kelautan-Kementrian Kelautan dan Perikanan, Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Makassar, BPSPL Pontianak, Universitas Esa Unggul, Universitas Mataram dan IPB. “Pelatihan ini sangat bermanfaat dalam pekerjaan kami serta membuka wawasan baru bagi kami untuk proses identifikasi kawasan-kawasan konservasi yang secara luas dapat dilakukan dengan prinsip eDNA,” ungkap salah satu peserta kegiatan, Ratih Tribuwana Dhewi dari BPSPL Pontianak.
ADVERTISEMENT
Selama tiga hari berlangsung, peserta menerima materi dan sekaligus praktik mengenai DNA Barcoding khususnya pada ikan hiu, identifikasi kebiasaan makan jenis makanan ikan (Gutcontent) dengan metode metabarcoding dan mengungkap keanakeragaman hayati dengan eDNA (DNA lingkungan) metabarcoding. Selain itu, rasa penasaran dari peserta pelatihan membuat kegiatan tersebut semakin menarik karena banyak sekali wawasan dan pengalaman yang disampaikan peserta selama praktik berlangsung.
"eDNA merupakan solusi yang efektif dalam mengungkap atau eksplorasi sebuah lingkungan dan hal tersebut tentu saja akan membantu dunia pendidikan dan stakeholder dalam proses pengelolaan keanekaragaman hayati," ungkap Dr. Hawis. Peserta berharap pelatihan ini dapat terus berlanjut untuk meningkatkan kapasitas peneliti dan instansi pemerintah dalam pengelolaan keanekaragaman hayati laut di Indonesia. (ST/ris)
ADVERTISEMENT
Kata kunci: eDNA, barcoding, biodiversitas, BIOMEC, DNA lingkungan