Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University Merayakan Dies Natalis ke-58

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
20 Oktober 2021 11:25 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University Merayakan Dies Natalis ke-58
zoom-in-whitePerbesar
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University Merayakan Dies Natalis ke-58
ADVERTISEMENT
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB University merayakan hari jadi pada Senin (18/10) secara langsung serta disiarkan dalam laman youtube FPIK IPB University. Perayaan dies natalis tahun 2021 ini mengangkat tema Percepatan Industri Maritim 4.0 melalui Pemikiran dan Inovasi Cerdas yang disajikan dalam bentuk Focus Group Discussion (FGD) serta pameran inovasi karya civitas akademika FPIK.
ADVERTISEMENT
Dalam sambutannya, Dekan FPIK Dr Fredinan Yulianda menyebutkan bahwa teknologi komputer sangat diperlukan untuk mendongkrak pembangunan perikanan dan kelautan Indonesia. FPIK IPB University memainkan perannya dengan menjadi fakultas berbasis riset yang terdepan dalam inovasi.
“FPIK fokus dalam tiga aspek utama. Yang pertama pengembangan yang berintegritas, inspiratif, akuntabel, jujur dan mandiri. Kedua turut serta mendukung upaya IPB University menjadi universitas berbasis riset dan universitas berkarakter kewirausahaan. Ketiga, peningkatan tanggung jawab dan kesejahteraan sosial masyarakat,” papar Dr Fredinan.
Di sisi lain, Rektor IPB University, Prof Arif satria menyebutkan bahwa dies natalis FPIK merupakan momentum yang tepat untuk semakin mengembangkan inovasi-inovasi baru. Ia menekankan bahwa pembangunan kelautan dan perikanan serta kemaritiman di Indonesia harus berbasis pada inovasi. Hasil karya inovasi akan mendongkrak peran sektor perikanan untuk menumbuhkan perekonomian dan kesehatan masyarakat.
ADVERTISEMENT
“InsyaAllah sinergi IPB University dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) semakin erat dan kuat sehingga pemikiran dan inovasi-inovasi yang unggul bisa terus kita kembangkan. Tidak lain untuk bisa mensukseskan pembangunan kelautan dan perikanan Indonesia,” ujar Rektor IPB University tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, hadir juga Ir Sakti Wahyu Trenggono, Menteri KKP. Ia menyebutkan bahwa penelitian yang dilaksanakan oleh perguruan tinggi terbukti memiliki kualitas keakuratan yang tinggi. Oleh karenanya, ia berharap kerjasama antara KKP dan IPB University, khususnya FPIK akan terus meningkat dengan baik.
Pameran inovasi yang diselenggarakan dalam Dies Natalis FPIK ke-58 ini melibatkan 26 profesor yang menghasilkan 86 inovasi. Inovasi ini dikemas dalam buku Pemikiran Guru Besar dan Inovasi Kebijakan Pembangunan Perikanan Nasional. Sedangkan FGD menghadirkan tiga profesor senior FPIK IPB University yakni Prof Sukenda, Prof Bambang Widigdo dan Prof Indra Jaya.
ADVERTISEMENT
Prof Sukenda memaparkan dukungan IPB University dalam pencapaian target produksi udang Indonesia tahun 2024. Dukungan IPB University yang telah dilakukan diantaranya pengembangan teknologi budidaya udang, penelitian perbaikan genetik induk dan benih udang, pakan berkelanjutan, penelitian penyakit dan kesehatan udang, serta sertifikasi budidaya udang.
Di sisi lain Prof Bambang Widigdo memaparkan karya inovasi yang diberi nama Biocrete atau Bioseal yang merupakan upaya peningkatan produksi tambak dan menjaga ekosistem mangrove. Inovasi konstruksi tambak dengan bahan plastik polyethylene (PE) tersebut memiliki keunggulan berupa ketahanan yang mencapai lebih dari 20 tahun. Selain itu, udang yang dihasilkan juga jauh lebih bersih dan sehat.
Sementara Prof Indra Jaya memaparkan pencapaian perikanan terukur dengan teknologi TREKfish. Teknologi TREKfish membantu nelayan untuk memahami lebih baik siklus hidup ikan, membantu program penelusuran, serta membantu pengelolaan perikanan yang berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
“Kinerja sektor perikanan itu kecil, belum terekam dan terukur secara akurat, TREKfish membantu menciptakan perikanan yang terukur,” ujar Prof Indra Jaya. (SWP/Zul)