Fateta IPB Gelar Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
26 November 2018 17:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Fateta IPB Gelar Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada tanggal 20 November 2018 lalu, Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) Institut Pertanian Bogor (IPB) menggelar acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Jumat (23/11), bertempat di Auditorium Abdul Muis Nasution, Kampus IPB Dramaga Bogor. Peringatan Maulid Nabi ini bertajuk “Membangun dan Memproteksi Nilai Kemuliaan Insan Madani di Era Milenial”.
ADVERTISEMENT
Dalam sambutannya, Rektor IPB, Dr. Arif Satria menyampaikan bahwa kita harus terus belajar dan mengambil hikmah dari proses perjalanan Nabi Muhammad SAW dari lahir hingga akhir hayatnya.
“Surat Al-Ahzab ayat 21 yang diturunkan pada saat perang Ahzab mengisahkan bahwa Rasulullah memiliki kesabaran yang luar biasa dalam menghadapi situasi eksternal maupun internal pada saat perang. Dengan berbagai konflik yang ada, Rasulullah menunjukan leadership yang sangat luar biasa. Melihat hal tersebut, pada akhirnya memang kita harus menerjemahkan ayat tersebut tidak hanya dalam konteks leadership beliau, tapi juga dalam konteks perilaku kehidupan kita sehari-hari. Seperti tingkat kesolehan individual beliau yang harus kita tiru. Kita juga harus mampu menerjemahkan tingkat kesolehan beliau secara kolektif dalam membangun masyarakat serta meniru beliau dalam konteks aktualisasi nilai-nilai ke dalam sebuah proses kesalehan organisasi,” ujar Dr. Arif Satria.
ADVERTISEMENT
Peringatan Maulid Nabi diperuntukan untuk mengenang Nabi Muhammad SAW yang menjadi uswatun khasanah dan untuk mengenang nabi yang diutus untuk memperbaiki akhlak. “Umar bin Khatab telah berkata barang siapa yang memuliakan Maulid Nabi, sesungguhnya mereka menghidupkan Islam. Islam harus dihidupkan kembali ruhnya karena dalam Islam terkandung ajaran saling memaafkan, saling menghormati, serta saling menghargai antar sesama,” urai Habib Abdurrahman saat memberikan tausyiah.(KR/Zul)