FKH IPB University Gelar Pelatihan Kepemimpinan Veteriner

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
5 Agustus 2021 9:15 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tingkatkam Leadership Calon Dokter Hewan, FKH IPB University Gelar Pelatihan Kepemimpinan Veteriner
zoom-in-whitePerbesar
Tingkatkam Leadership Calon Dokter Hewan, FKH IPB University Gelar Pelatihan Kepemimpinan Veteriner
ADVERTISEMENT
Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) IPB University menyelenggarakan "Pelatihan Kepemimpinan Veteriner Bagi Mahasiswa Pendidikan Profesi Dokter Hewan (PPDH)” untuk meningkatkan kompetensi lulusan Dokter Hewan. Menurut Dekan FKH IPB University, Prof Deni Noviana, pelatihan kepemimpinan bagi mahasiswa kedokteran hewan ini sangat penting. Tujuannya untuk menyiapkan generasi muda sebagai agent of change dalam menjawab tantangan dan permasalahan mengenai kesehatan hewan.
ADVERTISEMENT
Dr drh Denny Widaya Lukman, Dosen FKH IPB University hadir sebagai narasumber dan memaparkan materi veterinary leadership. Menurut Dr Deny, seorang pemimpin diharapkan memiliki kompetensi yang mencakup pengetahuan (knowledge), keterampilan (skills), perilaku (attitude) dan talenta (aptitude).
“Karakter yang penting dimiliki dokter hewan yaitu harus memiliki pola pikir ilmiah, kemampuan komunikasi dan pengalaman kepemimpinan. Pola pikir ilmiah dicirikan dengan selalu bertanya kepada diri sendiri dan orang lain atau melakukan pengamatan,” ujarnya.
Narasumber lainnya, Dr drh Hera Maheshwari, MSc, Dosen FKH University memberikan materi mengenai “Perbedaan Individu”. Dari materi ini, diharapkan mahasiswa dapat memahami lima besar karakteristik kepribadian.
“Seorang pemimpin harus memiliki lima besar kepribadian. Yaitu keterbukaan, keramahan, kehati-hatian, emotional stability dan keterbukaan pengalaman,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, mahasiswa Program PPDH juga diharapkan memiliki kecerdasan sosial. Yakni dapat memahami dan menilai tingkat kecerdasan sosial, mengevaluasi kemampuan interpersonal dan komunikasi sosial, mengembangkan rencana untuk memperoleh kecerdasan sosial dan mengidentifikasi keterampilan pada kepemimpinan dan efektivitas manajemen.
“Kecerdasan sosial yang harus dimiliki seorang pemimpin yaitu harus memiliki rasa empati, dapat menyesuaikan diri, kesiapan dalam berorganisasi, dapat memberikan pengaruh, menginspirasi, mengembangkan personal orang lain dan mampu bekerja sama. Sehingga seorang pemimpin dapat mengambil keputusan yang baik dan benar,” imbuhnya.
Sementara itu, drh Apris Beniawan, MSi dari Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian membawakan materi mengenai “Pengambilan Keputusan”. Menurutnya, mahasiswa PPDH diharapkan dapat menjelaskan tahapan proses pengambilan keputusan yang rasional. Mahasiswa juga harus mampu mengidentifikasi masalah-masalah yang berkaitan dengan masing-masing tahapan proses dan menjelaskan keputusan yang diambil.
ADVERTISEMENT
“Ada dua tipe keputusan yaitu keputusan terprogram dan keputusan yang tidak terprogram. Keputusan terprogram dilakukan secara rutin dan berulang, keputusan tidak terprogram dilakukan secara spontan,” jelasnya.
Ia menjelaskan bahwa dalam mengambil keputusan, ada beberapa langkah proses yang harus dilakukan. Yaitu defind, explore, concider, identify, decicion dan evaluating. Seorang pemimpin dalam mengambil keputusan dapat mengikuti langkah proses tersebut agar mengambil keputusan yang baik dan benar.
Dan narasumber terakhir, drh Agung Budiyanto MP, PhD dari Universitas Gadjah Mada mengungkapkan bahwa kepemimpinan adalah proses dimana pemimpin mempengaruhi sikap, perilaku, dan nilai-nilai dari orang lain.
“Sebagai seorang dokter hewan harus memiliki jiwa leadership. Leadership adalah kemampuan mengarahkan anggota organisasi, klinik hewan, rumah sakit hewan, dinas dan instansi swasta untuk menuju tujuan organisasi sesuai visi dan misi. Ada tiga jenis kepemimpinan. Yaitu charismatic leadership, transactional leadership dan transformational leadership. Sebagai seorang pemimpin harus mampu meluruskan, memperbaiki, menyempurnakan dan merubah sesuatu,“ ujarnya. (**/Zul)
ADVERTISEMENT