Ganjar Pranowo Hadir di Bincang Budaya Gebyar Nusantara IPB University

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
27 Oktober 2020 12:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ganjar Pranowo Hadir di Bincang Budaya Gebyar Nusantara IPB University
zoom-in-whitePerbesar
Ganjar Pranowo Hadir di Bincang Budaya Gebyar Nusantara IPB University
ADVERTISEMENT
Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah menyampaikan jika nguri-uri (melestarikan) budaya saja tidak cukup melainkan juga harus mengembangkannya. Hal tersebut ia sampaikan pada acara Bincang Budaya Gebyar Nusantara IPB University 2020 yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) IPB University. Gebyar Nusantara adalah rangkaian acara kebudayaan terbesar di IPB University yang dilaksanakan oleh BEM KM. Bincang Budaya sendiri merupakan salah satu rangkaian dari Gebyar Nusantara berupa talkshow interaktif.
ADVERTISEMENT
“Budaya tidak hanya sekadar batik, tidak hanya sekedar tari. Tapi budaya juga merupakan perilaku. Menghormati orang tua, tidak baperan, tidak ngamukan (gampang marah) itu juga budaya,” ujar Ganjar, (25/10). Ia juga menambahkan jika toleransi juga suatu budaya. Menurutnya jika kita bisa melakukan budaya tersebut maka relasi sosial kita akan baik dan jika sudah berbudaya, komunikasi baik, saling menghormati maka sudah bisa dipastikan kebahagian itu akan datang.
Bincang Budaya yang bertajuk ‘Cantik itu Relatif?’ tersebut juga menghadirkan sang Maestro Tari Indonesia, Didik Nini Thowok.
“Semua tarian Indonesia memiliki kecantikan masing-masing. Kalian harus mempelajari budaya kalian masing-masing dengan filosofi di balik itu dengan segala pernik-pernik dan arti sejarah yang ada sehingga kalian tidak hanya menguasai kulit saja,” ujar Didik, Pemilik Sanggar Tari Nadya Lakshita ini.
ADVERTISEMENT
Didik mengajak para peserta webinar untuk selalu mulai berlatih dan menunjukkan budaya khususnya tari-tarian Indonesia dengan kualitas nomor satu. Meski bukan artis atau penari profesional, mahasiswa seharusnya mampu menampilkan tarian nasional. Ia juga mengajak mahasiswa untuk menunjukkan keberagaman Indonesia yang sangat luar biasa di mata bangsa lain.
Narasumber lain, Nicky Ria Azizman, Ketua Umum Sobat Budaya mengungkapkan bahwa sejak 2007, tercatat ada sekitar 60.000 budaya di Indonesia. Ia menuturkan bahwa jumlah ini masih berpeluang untuk untuk bertambah lagi. Ia juga menyampaikan bahwa setidaknya ada 35.000 kuliner yang terdaftar di perpustakaan digital budaya Indonesia.
Sementara itu, Dr Drajat Martianto, Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan IPB University mengatakan bahwa pertanian juga merupakan produk budaya. Selain itu, ia juga mengungkapkan bahwa warna-warni budaya Indonesia bisa terlihat di IPB University. Pasalnya, setiap tahunnya IPB University menerima mahasiswa baru sekira 4.000 mahasiswa program sarjana, sekira 2.000 mahasiswa vokasi, dan sekira 2.000 juga mahasiwa pascasarjana. Para mahasiswa baru tersebut anak bangsa yang berasal dari seluruh antero Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Tahun ini mahasiswa IPB University berasal dari 33 provinsi dengan lebih dari 450 kabupaten/kota. Hanya dari provinsi Kalimantan Utara yang tidak terisi,” tutur Dr Drajat. Ia menyampaikan jika IPB University tidak ingin kehilangan momentum untuk mahasiswa baru yang sedang di masa transisi kehilangan identitas budayanya. Sehingga IPB University mewajibkan setiap mahasiswa baru untuk menetap di asrama selama tahun pertama. IPB University memiliki program pembelajaran multi budaya yang dikemas di dalam asrama. Kehadiran program wajib asrama di IPB University menumbuhkan sifat positif dalam berbudaya seperti meningkatnya sikap berbudaya untuk mahasiswa IPB University. Sikap saling menghargai satu sama lain yang berbeda asal, budaya, agama, ras dan suku misalnya. Hal tersebut dikarenakan mahasiswa baru yang tinggal di asrama tersebut diatur untuk satu kamar dengan teman satu angkatan yang sudah pasti berbeda asalnya.
ADVERTISEMENT
“Kami menginginkan, disamping belajar, mahasiswa IPB University juga belajar mengembangkan teknologi, mengembangkan budaya daerahnya masing-masing,” ujar Dr Drajat. (Ama/Zul)
Keywords: Bincang Budaya, Ganjar Pranowo, Didik Nini Thowok, Gebyar Nusantara, Budaya Indonesia, IPB University
Kategori SDGs: SDGs-11