Guru Besar IPB Jelaskan Pentingnya Pengembangan Sistem Logistik Halal 5.0

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
2 Desember 2022 9:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Guru Besar IPB University Jelaskan Pentingnya Pengembangan Sistem Logistik Halal 5.0
zoom-in-whitePerbesar
Guru Besar IPB University Jelaskan Pentingnya Pengembangan Sistem Logistik Halal 5.0
ADVERTISEMENT
Halal Science Center (HSC) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University kembali menggelar Webinar series ke-2 dengan tema “Halal Traceability Systems (HTS): From Manual to Smart Blockchain”, (30/11). Kegiatan ini ditujukan bagi para mahasiswa dan masyarakat umum terkait sistem logistik halal yang baik.
ADVERTISEMENT
Prof Yandra Arkeman, Dosen IPB University dari Fakultas Teknologi Pertanian sebagai narasumber utama menjelaskan bahwa kelemahan sistem logistik halal adalah ketidakberadaan aspek ketertelusurannya. Tidak ada alat untuk memeriksa kehalalan secara cerdas dan cepat. Sistem informasi yang ada juga masih bersifat semi otomatis. Derajat otomisasi dan digitalisasinya juga relatif rendah.
“Sehingga kita harus melakukan digitalisasi di sepanjang rantai pasok tersebut. Ada tiga strategi yang bisa diterapkan, yakni meningkatkan sistem ketertelusuran dengan blockchain, meningkatkan kecerdasan blockchain serta mengintegrasikan blockchain dan smart device dengan kecerdasan buatan,” jelasnya.
Menurutnya, di era revolusi industri 4.0/5.0, sistem pencatatan transaksi produk halal harus memiliki karakteristik 3T, yakni terpercaya, transparan dan tertelusuri.
“Teknologi yang menawarkan sifat ini adalah blockchain. Ini karena data tersimpan dan terhubung satu sama lain. Data dapat diamankan dengan sistem kriptografi sehingga tidak dapat diretas atau dipalsukan,” terangnya.
ADVERTISEMENT
Ke depannya, ia menuturkan, sistem blockchain halal disinergikan dengan kecerdasan buatan. Sehingga penyimpanan data lebih aman dan bisa diintegrasikan dengan teknologi lainnya.
“Tidak hanya memiliki sistem pencatatan, tapi punya ujung yang cerdas dan mampu menghubungkan data dalam kecerdasan buatan dan blockchain.Ke depan, selain 3T kita menginginkan sistem yang efisien energi atau teknologi hijau yang disebut traceability system of the future,” ujarnya.
Bentuk sistem blockchain saat ini, ia melanjutkan, bukan merupakan bentuk akhirnya. Terdapat bentuk lain seperti quantum blockchain yang masih dikembangkan.
“Sistem blockchain ini relevan karena mencegah penyimpangan dan pemalsuan serta pencemaran pada produk pangan. Hal ini penting dalam menjamin keamanan pangan halal,” terangnya.
Ia menjelaskan, tantangan yang kerap ditemui dalam pengembangan sistem blockchain halal ini berupa teknologi, mindset, kemampuan dan pengalaman, serta infrastruktur dan regulasi. Dalam mendukung implementasinya, IPB University melalui HSC telah melakukan riset dan pengembangan sistem blockchain halal ini bersama lembaga terkait.
ADVERTISEMENT
“Nantinya akan diciptakan sistem blockchain halal 5.0 yang sesuai harapan,” tandasnya. (MW/Zul)