Guru Besar IPB University Berbagi Integrasi Program MBKM dan Kurikulum 2020

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
14 April 2022 11:35 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Guru Besar IPB University Berbagi Integrasi Program MBKM dan Kurikulum 2020 Terkait Program Mahasiswa Peduli Stunting
zoom-in-whitePerbesar
Guru Besar IPB University Berbagi Integrasi Program MBKM dan Kurikulum 2020 Terkait Program Mahasiswa Peduli Stunting
ADVERTISEMENT
Dalam rangka pelaksanaan strategi nasional percepatan penurunan stunting, Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) meluncurkan program inovatif yakni Program Mahasiswa Penting (Peduli Stunting) September 2021 lalu. Program ini merupakan bentuk pendampingan kepada kelompok sasaran berisiko stunting melalui tiga mekanisme. Mekanismenya yaitu KKN-T (Kerja Kuliah Nyata Tematik) stunting, program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan bentuk pengabdian masyarakat lainnya.
ADVERTISEMENT
Demi meningkatkan pemahaman bagi para pengelola program dan pelaksana di lapangan, digelar Sosialisasi Juklak dan Juklis Mahasiswa Peduli Stunting secara daring, Selasa (13/04). Diharapkan melalui sosialisasi ini dapat meningkatkan pemahaman insan perguruan tinggi dan pelaksana di lapangan terkait program Mahasiswa Penting.
Prof Yulin Lestari, Guru Besar IPB University dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam turut hadir untuk berbagi wawasan dan praktik yang telah dilakukan IPB University. Terutama terkait respon yang dirancang untuk program penurunan stunting.
Ia menyebutkan dalam mengakselerasi angka penurunan stunting menjadi 14 persen, membutuhkan bantuan dari semua lintas dan unit lembaga di Indonesia.
Menurutnya, sinergi dengan perguruan tinggi menjadi sangat krusial karena memiliki ‘pasukan’ yakni mahasiswa. Perguruan tinggi dapat mengarahkan dan menyusun program sesuai juklak dan juknis untuk tema stunting.
ADVERTISEMENT
“Partisipasi aktif perguruan tinggi dan akademisi dalam penurunan stunting bisa melalui berbagai aktivitas tri dharma. Suara generasi milenial dalam gerakan penurunan stunting dapat memberikan manfaat signifikan,” jelasnya.
Ia menjelaskan, sembilan kanal pembelajaran bisa dikaitkan dengan tema stunting. Mulai dari proyek di desa, magang, wirausaha, proyek kemanusiaan, mengajar di sekolah, studi independen, termasuk KKN tematik stunting. Program MBKM di institusi juga akan turut diintegrasikan dengan tema ini.
“Program MBKM juga menjadi acuan bagi institusi untuk mengajukan pengakuan dan ekivalensi terhadap program Mahasiswa Penting ini,” ujarnya.
Ia menambahkan, contoh program yang dikembangkan di IPB University terkait integrasi antara MBKM adalah kurikulum K-2020. Integrasi MBKM dan kurikulum IPB University ini telah berjalan empat semester. Dengan harapan dapat menghasilkan lulusan yang tangkas.
ADVERTISEMENT
“Ditambah dengan hard skill berorientasi masa depan dan soft skill abad 21. Tandem development yang dikembangkan IPB University mendorong mahasiswa untuk memiliki pola berpikir terbuka atau growth mindset dengan skillset yang mumpuni,” imbuhnya.
Ia menuturkan, pada tahun pertama, kegiatan ini wajib diikuti bagi seluruh mahasiswa IPB University. Tujuannya agar mahasiswa mendapatkan bekal keilmuan dan keterampilan pada tahun pertama hingga ketiga. Kegiatan ini melekat di setiap kegiatan pembelajaran dengan memasukan skillset abad 21.
“Skillset ini adalah komunikasi, kolaborasi, inovasi dan berpikir kritis yang selanjutnya dituangkan ke dalam kegiatan pembelajaran dan rencana pembelajaran,” imbuhnya.
Ia melanjutkan, program lain yang ditawarkan adalah enrichment course. Melalui kanal-kanal MBKM, kegiatan-kegiatan ini dapat terwadahi dan terakomodir. Aktivitas non kurikulum yang dilakukan juga dapat di ekivalensi dan diakui.
ADVERTISEMENT
“Struktur pembelajaran ini dapat dilakukan sejak mahasiswa masuk kampus, sehingga bisa diekivalenkan dan tinggal dikaitkan dengan tema stunting, ” tambahnya. (MW/Zul)