Halal Science Center IPB University Gelar Pelatihan Sertifikasi Halal

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
18 Agustus 2021 9:43 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Halal Science Center IPB University Gelar Pelatihan Sertifikasi Halal
zoom-in-whitePerbesar
Halal Science Center IPB University Gelar Pelatihan Sertifikasi Halal
ADVERTISEMENT
Permintaan pasar terhadap produk halal semakin meningkat tiap tahunnya. Dengan jumlah penduduk muslim terbanyak di dunia, Indonesia memiliki potensi yang besar bagi industri halal. Namun, tidak semua bisnis terutama sektor pangan telah tersertifikasi halal.
ADVERTISEMENT
Halal Science Center - Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (HSC - LPPM) IPB University mengadakan pelatihan eksternal sistem jaminan halal bagi pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah), (14-15/8). Pelatihan ini merupakan bagian dari Program Dosen Mengabdi IPB University.
Prof Khaswar Syamsu, Kepala Halal Science Center IPB University dalam sambutannya menyebutkan bahwa karena keterbatasan sumberdaya, hanya dua UMKM di Bogor yang mendapatkan pendampingan hingga memperoleh sertifikasi halal. Namun, dalam memberikan penyuluhan terkait pentingnya sertifikasi halal, ada 39 UMKM lainnya yang didampingi.
Menurutnya, bagi perusahaan yang memiliki sumberdaya manusia yang memadai, tentu sertifikasi halal bukanlah masalah. Namun bagi UMKM yang memiliki keterbatasan, tentu hal ini akan menimbulkan masalah tersendiri dalam melakukan sertifikasi halal. Seperti yang telah diamanatkan oleh UU No 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal.
ADVERTISEMENT
“Karena itu diperlukan penyuluhan, bimbingan dan pendampingan bagi UMKM untuk sertifikasi halal. Pusat Kajian Halal IPB University hadir memberikan penyuluhan, bimbingan teknis, dan pendampingan bagi UMKM dalam Program Dosen Mengabdi,” ungkap Pakar Rekayasa Bioproses IPB University ini.
Dalam pelatihan tersebut, dosen IPB University di Departemen Teknologi Industri Pertanian (TIN) ini menyampaikan materi terkait definisi, regulasi, dan prosedur sertifikasi halal. Ia menyebutkan bila UMKM Indonesia mampu memproduksi produk yang berkualitas dan halal, maka potensinya untuk mendongkrak perekonomian negara menjadi lebih besar.
Namun, menurut Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) IPB University ini, walaupun Indonesia merupakan konsumen produk halal terbesar di dunia, dari sisi produsen masih jauh tertinggal. Nantinya, UMKM dharapkan menjadi tulang punggung negara dan merajai dunia, minimal dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan tidak perlu impor produk halal.
ADVERTISEMENT
Wakil Kepala LPPM bidang Pengabdian kepada Masyarakat, Dr Sofyan Sjaf menyampaikan bahwa catatan penting bagi UMKM adalah kontribusi positifnya bagi PDB (Produk Domestik Bruto) negara. Tumbuhnya UMKM juga dapat dijadikan sebagai salah satu solusi untuk menuntaskan kemiskinan dan pengangguran.
"Rata-rata desa kecil memiliki setidaknya lima UMKM, namun tidak mendapatkan pemberdayaan yang maksimal bagi UMKM yang potensial. Posisi tersebut dinilai strategis bila dikaitkan dengan isu halal. Kegiatan ini dapat menopang potensi pasar halal terutama UMKM yang berada di pedesaan, " ungkap dosen IPB University dari Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat (SKPM) - Fakultas Ekologi Manusia (Fema) ini.
“Untuk itulah Program Dosen Mengabdi IPB University ini hadir untuk merespon, memberdayakan, serta mengoptimalkan peran-peran UMKM,” terangnya. (MW/Zul)
ADVERTISEMENT