Himagreto dan PPLH IPB Ajak Masyarakat Kurangi Emisi Karbon dengan Hal Sederhana

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
1 Oktober 2021 13:03 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Himagreto dan PPLH IPB University Ajak Masyarakat Kurangi Emisi Karbon dengan Hal Sederhana
zoom-in-whitePerbesar
Himagreto dan PPLH IPB University Ajak Masyarakat Kurangi Emisi Karbon dengan Hal Sederhana
ADVERTISEMENT
Himpunan Mahasiswa Agrometeorologi (Himagreto) dan Pusat Penelitian Lingkungan Hidup (PPLH), Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University menggelar webinar “Peran Masyarakat untuk Mengurangi Emisi dalam Mendukung Pemerintah Menuju Zero Emisi” (21/9).
ADVERTISEMENT
Webinar ini menghadirkan dua pakar IPB University. Mereka adalah Dr Akhmad Faqih, dari Departemen Geofisika dan Meteorologi dan Prof Arief Sabdo Yuwono dari Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan.
“Kami ingin meningkatkan peran masyarakat dalam mengurangi emisi melalui hal-hal sederhana yang dapat dilakukan oleh masyarakat secara langsung,” ujar Prof Hefni Effendi selaku Kepala PPLH IPB University.
Menurutnya, ini adalah kontribusi nyata untuk mendukung pengurangan emisi karbon dan komitmen Indonesia di dunia internasional.
“Semoga acara ini bisa menjadi inspirasi bagi kita, agar turut serta menurunkan emisi karbon di negara kita. Walaupun kecil namun akan berdampak signifikan jika dilaksanakan oleh orang banyak,” imbuh Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University tersebut.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan ini, Dr Akhmad Faqih mengupas topik “Pengaruh Emisi Karbon Terhadap Perubahan Iklim dan Adaptasinya dalam Keseharian Masyarakat”. Pakar Pemodelan Iklim IPB University ini menjelaskan perubahan iklim akibat emisi yang dihasilkan manusia dan cara mengurangi emisi dari berbagai sektor.
“Kebanyakan emisi yang dilepaskan ke atmosfer adalah dari aktivitas manusia. Hal ini mengakibatkan menghangatnya bumi dan memiliki trend yang naik dari 2.000 tahun yang lalu,” ujarnya.
Menurutnya, perubahan iklim akan berpengaruh terhadap banyak hal termasuk cuaca ekstrem.
“Indonesia sudah berkomitmen untuk menjaga iklim dan mengurangi emisi, oleh karena itu perlu partisipasi dari semua pihak untuk terus menjaga komitmen ini. Kita bisa berkontribusi di banyak hal. Dan setiap orang bisa mengambil peran untuk menjaga bumi,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Mari mulai dari diri sendiri, ajaknya. Dr Akhmad sendiri telah menggunakan sepeda motor listrik sejak 2017. Ia juga sudah mulai menggunakan solar panel di rumahnya.
“Memang saya belum bisa secara total meninggalkan bahan bakar fosil. Namun setidaknya saya telah mengurangi konsumsi bahan bakar tersebut dengan menggunakan renewable energy yang lebih ramah lingkungan,” tutupnya.
Sementara itu, Prof Arief Sabdo Yuwono, yang merupakan ahli teknik pengelolaan kualitas udara dan kebisingan mengupas Topik “Rancangan Implementasi Perbaikan Sustainability Kampus IPB University”. Paparannya ini memuat upaya-upaya pengurangan emisi.
Prof Arif menjelaskan penelitian terkini dan upaya-upaya yang telah dirancang dan dilaksanakan oleh IPB University untuk mengurangi emisi. Upaya ini tentunya bisa diaplikasikan kepada masyarakat.
Guru besar Fakultas Teknologi Pertanian IPB University ini juga memaparkan bahwa tim Sustainability IPB University telah berusaha membuat langkah-langkah reduksi emisi. Salah satunya adalah dengan mengolah limbah plastik. "Banyak sekali kegiatan yang bisa dilakukan setiap orang untuk mengurangi emisi, salah satunya dengan mengelola limbah plastik,” serunya.
ADVERTISEMENT
Prof Arief juga mengajak semua orang untuk menerapkan metode SABDO (Sebelas Detik Aja Bio Degradasi Organik). Prof Arief menciptakan semacam bak komposter yang terdiri dari satu kompartemen besar.
“Di dalamnya sudah ada larva yang akan mendegradasi bahan organik. Jadi, ketika kita sudah memasukkan sampah organik ke dalam bak komposter SABDO, maka proses degradasi akan dilakukan oleh larva Black Soldier Fly (BSF),” jelasnya.
Webinar ini dihadiri oleh 135 peserta dari berbagai sektor, siswa sekolah menengah, mahasiswa, civitas akademika, peneliti, aparatur negara, dan masyarakat umum dari berbagai daerah di Indonesia. Kegiatan ini terselenggara atas kerjasama Himagreto dan PPLH IPB University yang didukung oleh Direktorat Kemahasiswaan dan Pengembangan Karir IPB University dan Pertamina Hulu Energi (PHE) ONWJ.
ADVERTISEMENT
Pada kesempatan ini pula, diumumkan pemenang IPB Virtual Gowes 2021 for Low Carbon Emission. Salah satu langkah nyata IPB University untuk mendukung upaya pengurangan emisi yang telah dicanangkan oleh pemerintah.
Informasi terkait pengumuman pemenang IPB Virtual Gowes 2021 dapat dilihat pada tautan berikut:
https://pplh.ipb.ac.id/berita/kurangi-emisi-karbon-lewat-bersepeda-kreatif-pplh-ipb-dan-himagreto-sukses-selenggarakan-ipb-virtual-gowes-2021/ (*/zul)