Himasper IPB University Adakan Festival Air 2022

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
11 Oktober 2022 9:40 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Himasper IPB University Adakan Festival Air 2022
zoom-in-whitePerbesar
Himasper IPB University Adakan Festival Air 2022
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Himpunan Mahasiswa Manajemen Sumberdaya Perairan (Himasper) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB University hadirkan para pakar untuk membahas potensi Kepulauan Seribu. Kegiatan dikemas dalam kegiatan Webinar Nasional Festival Air 2022 yang diselenggarakan secara daring, belum lama ini.
ADVERTISEMENT
Ketua Himasper, Widdi Ahmad Thohari menyampaikan bahwa Festival Air 2022 ini merupakan salah satu upaya dalam mendukung pengelolaan sumberdaya perairan yang berkelanjutan. Kegiatan ini juga sebagai bentuk komitmen dari mahasiswa MSP IPB University untuk menjaga kelestarian sumberdaya perairan.
“Festival Air 2022 digelar guna mengenalkan potensi dan tantangan sektor ekowisata di Kepulauan Seribu. Selain juga bertujuan mensosialisasikan kepada masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan ekowisata perairan secara berkelanjutan. Lebih dari 250 orang berpartisipasi dalam kegiatan webinar ini,” ujarnya.
Apresiasi disampaikan Dekan FPIK IPB University, Prof Fredinan Yulianda. Dalam sambutan ia menuturkan, peran generasi muda sangat penting dalam pengelolaan sumber daya perairan yang berkelanjutan. Tema ekowisata yang menjadi fokus webinar ini dapat memberikan pemahaman mendalam mengenai konsep dan pengelolaan ekowisata perairan secara berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Dosen Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan (MSP) IPB University, Dr Zulhamsyah Imran salah satu narasumber menyatakan, dari sudut pandangnya sebagai akademisi, diperlukan adanya prioritas, kerjasama dan sinergi dari semua pihak dalam mengelola keanekaragaman hayati perairan. Menurutnya, perlu rencana strategis agar potensi di Kepulauan Seribu dapat terus berkelanjutan.
“Kunci strategi dalam pengelolaan potensi sumber daya di Kepulauan Seribu adalah kolaborasi manajemen konservasi sumberdaya alam hayati, kelautan dan ekosistemnya. Pemantapan kawasan Taman Nasional Laut dan pembangunan sistem monitoring evaluasi sumber daya hayati juga penting untuk dilakukan,” ujar Direktur SEAMEO Biotrop ini.
Selain itu, lanjut dia, diperlukan pemberdayaan masyarakat, peningkatan prioritas pengelolaan serta penegakan hukum dengan upaya persuasif dan konsisten sebagai kunci strategi pengelolaan potensi Kepulauan Seribu.
ADVERTISEMENT
“Keserakahan manusia muncul dari perut, hati, dan pikiran. Jadi untuk menyelamatkan lingkungan bersihkanlah perut, hati, dan pikiran. No conservation, no biodiversity, no life. Ayo kita lakukan konservasi dalam rangka menyelamatkan hidup manusia,” ujar Dr Zulham.
Turut hadir narasumber lainnya, yaitu Peneliti Pusat Riset Ekologi dan Etnobiologi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Dr Dian Oktaviani; Pengendali Ekosistem Hutan Ahli Muda Taman Nasional Kepulauan Seribu, Feny Wiendyah Asih, SPi.
Kegiatan ini mendapatkan respon positif dari peserta yang tersebar di seluruh Indonesia dengan berbagai macam profesi. Menurut Thomas, salah satu peserta Webinar Festival Air 2022 mengatakan, materi yang dijelaskan narasumber menambah wawasan serta memberikan pemahamannya mengenai konsep ekowisata perairan.
“Indonesia yang merupakan negara kepulauan dengan bentangan alam yang indah perlu dikelola dengan baik agar pemanfaatannya dapat optimal,” pungkasnya. (*/Rz)
ADVERTISEMENT