Ini Dia Visi Ketua Senat Akademik IPB Terpilih

Prof. Dodi Nandika Ketua Senat IPB

Senat Akademik Institut Pertanian Bogor (SA-IPB) optimis IPB akan terus meningkat kinerja akademik dan terus unggul dalam pengembangan ilmu-ilmu pertanian tropika, maritim dan bioscience. Hal ini sesuai dengan "pesan" dalam proses rebranding IPB yaitu "Inspiring Innovation with integrity".

“SA-IPB memandang rebranding yang telah dicanangkan oleh Rektor IPB harus menjiwai bagi seluruh program dan kegiatan IPB ke depan. Pesan itu harus teraktualisasikan secara nyata, bukan sekedar slogan. Memang berat, tapi dengan pertolongan Allah SWT dan kerjasama seluruh sivitas akademika, saya yakin itu akan terwujud," terang Ketua SA IPB, Prof. Dodi Nandika yang baru dilantik pekan lalu saat diwawancara reporter Biro Komunikasi IPB di Kampus IPB Dramaga Bogor, Rabu (6/3).

Menurutnya IPB telah eksis dan sudah puluhan tahun mengabdi kepada bangsa dan negara dengan baik. Tetapi IPB juga tidak lepas dari berbagai tantangan, termasuk otonomi penuh dalam pengangkatan guru besar dan ketersediaan anggaran yang memadai dan terjamin keberlanjutannya.

Walaupun IPB telah berhasil menempatkan diri sebagai perguruan tinggi negeri terkemuka di Indonesia dan "direcognized" di tingkat global, namun "pekerjaan rumah" masih cukup banyak. Pengayaan muatan transdisiplin dalam kurikulum misalnya, masih harus terus diperkuat, riset lintas keilmuan yang bermuara pada inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat, bangsa, dan negara harus terus ditingkatkan.

“SA-IPB bertekad menjadi stimulator sekaligus katalisator bagi nilai-nilai luhur kemanusian di IPB, ilmu pengetahuan dan teknologi (ipteks), mengawal tegaknya norma akademik dan penyangga tegaknya NKRI,” ujarnya.

Ia menegaskan, tugas SA ke depan cukup berat, karena ada bebeapa hal yang mendesak untuk diselesaikan, termasuk membentuk Panitia Adhoc (PAH) Pemilihan Anggota Majelis Wali Amanat (MWA), pemberian persetujuan atas usul perubahan nama fakultas dan program studi, persetujuan penyelenggaraan pendidikan profesi insinyur dan aksekerasi proses pengusulan kenaikan jabatan ke Lektor Kepala dan ke Guru Besar, dan lain-lain.

Dikatakannya, SA-IPB periode tahun 2014-2019 telah menunjukkan kinerja yang sangat baik. Tidak kurang dari 34 peraturan SA-IPB telah diterbitkan pada periode tersebut. SA IPB juga sangat intens merumuskan dan menerapkan norma dan kebijakan akademik di IPB, telah "mengawal" pelaksanaan kebebasan akademik dan kebebasan mimbar akademik, serta memberikan masukan kepada MWA dan berbagai upaya sesuai kewenangan yang diatur dalam PP 66 Tahun 2013.

"SA IPB juga telah membangun kerjasama ysng baik dengan organ-organ lain di IPB. Ini semua patut disyukuri dan dijadikan "modal dasar" oleh SA-IPB 2019-2024 dalam menjalankan misinya. SA-IPB 2019-2024 bertekad untuk memelihara, bahkan meningkatkan sinergitas dengan MWA, Rektor dan Dewan Guru Besar (DGB). Sinergitas empat organ ini mutlak diperlukan dalam menggapai academic excellence dan kemajuan IPB, di tengah-tengah dinamika lingkungan strategis yang sangat besar dan tantangan yang tidak kecil, khususnya terkait revolusi industri 4.0," kata Prof. Dodi.

Prof. Dodi menyatakan bahwa terpilih sebagai Ketua SA IPB periode 2019-2024 merupakan amanah yang besar dan harus disyukuri dengan sungguh-sungguh serta harus dipertanggung jawabkan kepada Allah SWT dan pemangku kepentingan.

“Kesan pertama menjadi Ketua SA IPB adalah sangat surprise, tetapi optimis dapat bekerja bersama dengan semua pihak, Insya Allah IPB lebih maju lagi ke depannya,” ujar pria kelahiran Rangkasbitung, Banten pada tanggal 7 Desember 1951 ini. Prof Dodi bekerja sebagai staf pengajar di IPB sejak tahun 1980. Ia ditetapkan sebagai Ketua SA-IPB 2019-2024 pada tanggal 28 Februari 2019.(awl/Zul)

Keyword: rebranding IPB, Inspiring Innovation with integrity, Prof. Dodi Nandika, Senat Akademik IPB