Inovasi Data Desa Presisi IPB Dikenalkan Wamen Desa PDTT ke Warga Tapanuli Utara

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
9 November 2020 8:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Inovasi Data Desa Presisi IPB University Dikenalkan Wamen Desa PDTT ke Warga Tapanuli Utara
zoom-in-whitePerbesar
Inovasi Data Desa Presisi IPB University Dikenalkan Wamen Desa PDTT ke Warga Tapanuli Utara
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendesa PDTT), Budi Arie Setiadi tampil sebagai narasumber di Webinar yang diselenggarakan oleh Kaum Milenial Indonesia Wilayah Tapanuli Utara, (5/11) yang mengangkat topik Data Desa Presisi Sebagai Big Data Dalam Pemerataan Pembangunan.
ADVERTISEMENT
Dalam webinar tersebut, Budi menyampaikan bahwa pentingnya peran serta pemuda dalam pembangunan desa, termasuk soal Data Desa Presisi ini. Pemuda dan mahasiswa dapat membantu pemerintah desa di desanya masing-masing dengan mengumpulkan data yang akurat untuk pemerataan pembangunan di desa. “Karena dengan membangun desa kita membangun Indonesia juga,” tegasnya.
Dalam webinar zoom meeting tersebut hadir pula narasumber dosen IPB University yakni Dr Sofyan Sjaf. Penggagas Data Desa Presisi yang saat ini menjabat sebagai Wakil Kepala Lembaga Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (LPPM) bidang Pengabdian kepada Masyarakat IPB University ini berbicara bersama Bupati Tapanuli Utara (Nikson Nababan, MSi), Direktur Eksekutif Institute For Action Against Corruption (Dodi Lapihu) serta dimoderatori oleh Prihartini Simbolon, selaku Direktur Wilayah Kaum Milenial Indonesia Sumatera Utara. Acara dibuka langsung oleh Pendiri Kaum Milenial Indonesia Swangro Lumban Batu.
ADVERTISEMENT
Sementara Dr Sofyan Sjaf selaku penggagas Data Desa Presisi berpendapat bahwa kondisi di desa hari ini jauh dari standar yang disebut sebagai data presisi tentang kondisi desa. Saat ini kita memasuki era dimana kesejatian tercabut dari akarnya atau terjadinya perubahan yang fundamental (era disrupsi). Era ini ditandai dengan pesatnya kemajuan digital (era 4.0) yang mengubah tatanan kehidupan manusia.
“Sebagian orang menganggapnya ancaman, tetapi tidak sedikit orang menganggap bahwa era disrupsi yang disertai era 4.0 adalah peluang yang harus direbut. Pandangan terakhir ini ingin menegaskan bahwa perubahan yang terjadi jangan sampai melindas manusia, tetapi manusialah yang harus mampu berselancar dan memanfaatkan perubahan yang terjadi,” ujarnya.
Demikian halnya dengan desa. Desa harus mampu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, harus mampu berselancar di atas perubahan itu sendiri. Saatnya desa bergegas dan menata dirinya.
ADVERTISEMENT
Nikson Nababan menyampaikan bahwa adanya Data Desa Presisi akan membuka akses informasi yang akurat dan lengkap serta pengambilan keputusan yang tepat guna dan tepat sasaran. “Sama halnya dengan visi misi saya menjadi Bupati, Membangun Tapanuli Utara Lewat Desa,” imbuhnya.
Dodi Lapihu sebagai pemateri terakhir menjelaskan bahwa banyak yang bisa kita kembangkan di desa. Anak muda dan para sarjana tidak usah malu pulang ke desa, karena negara yang berdaulat adalah negara yang memiliki desa yang kuat dan maju, terangnya mengakhiri diskusi virtual tersebut. (**/Zul)
Keyword: Data Desa Presisi, LPPM, IPB University
Kategori SDGs: SDGs-9, SDGs-11