IPB akan Bangun Gedung Entrepreuneurship Center

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
17 Mei 2019 15:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Rektor IPB dan Kementerian Olahraga
Institut Pertanian Bogor (IPB) bekerjasama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) berupaya mencetak wirausaha muda mandiri untuk meningkatkan jumlah wirausahawan di Indonesia. Upaya tersebut dicanangkan melalui Kuliah Kewirausahaan Pemuda yang digelar Kamis (9/5) bertempat di Auditorium Andi Hakim Nasoetion, Kampus IPB Dramaga, Bogor.
ADVERTISEMENT
Dalam acara tersebut, Rektor IPB, Dr. Arif Satria mengatakan kemajuan suatu bangsa salah satunya diukur oleh sejauh mana lead of achievement.
Menurutnya, agar suatu negara itu maju maka lead of achievement harus lebih besar dibandingkan dengan kebutuhan lead of power dan lead of affiliation.
“Nah kewirausahaan itu bisa dicerminkan oleh adanya lead of achievement yang tinggi dalam masyarakat. Oleh karena itu apabila lead of achievement masyarakat rendah, maka kemajuan sebuah bangsa itu juga rendah. Tetapi kalo lead of achievement masyarakat tinggi maka bangsa ini bisa lebih maju lagi,” tutur Dr. Arif Satria.
Dr. Arif menambahkan salah satu wujud lead of achievement adalah dunia bisnis atau dunia kewirausahaan. Oleh karena itu, lanjutnya, IPB memiliki visi menjadi technosocio-entrepreneur university sebagai upaya dalam mendukung terciptanya wirausaha yang kompeten.
ADVERTISEMENT
“Kita ingin menciptakan technosociopreneur, baik kewirausahaan dalam konteks bisnis maupun kewirausahaan sosial. Ini penting dalam rangka proses percepatan transformasi pertanian Indonesia dalam arti luas,” tambah Dr. Arif.
Dr. Arif menegaskan, pertanian Indonesia saat ini sangat membutuhkan teknologi, model implementasi teknologi dan yang lebih penting lagi adalah entrepreneur- entrepreneur tangguh.
Untuk menciptakan wirausaha-wirausaha tangguh, Dr. Arif Satria mengatakan harus diciptakan by design bukan by accident. Oleh sebab itu, IPB berusaha memberikan fasilitas kepada mahasiswa calon wirausaha dengan pelatihan bisnis, kelas bisnis dan inkubasi bisnis.
“Nah sekarang kita harus menciptakan wirausaha itu by design sejak mulai masuk IPB, kemudian tallent mapping, ikut banyak pelatihan-pelatihan dan busness school. Sebentar lagi IPB akan membangun sebuah gedung yang namanya gedung entrepreneurship center,” pungkas Arif.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Deputi Bidang Pengembangan Pemuda, Kemenpora RI, Dr. Asrorun Ni’am Sholih, MA mengatakan bahwa Kemenpora saat ini sedang berupaya menumbuhkembangkan minat pemuda untuk berwirausaha.
“Kegiatan kuliah kewirausahaan pemuda ini sebagai salah satu ikhtiar di dalam upaya menumbuhkembangkan minat dan bakat kewirausahaan di kalangan pemuda. Kenapa minat kewirausahaan? Karena kita ingin secara bersama-sama dengan bonus demografi tahun 2015 sampai 2035 menjadi salah satu penopang bagi kemandirian bangsa,” tutur Asrorun.
Asrorun melanjutkan, salah satu kunci dalam membangun kemandirian bangsa adalah kemandirian di bidang ekonomi. Ikhtiar dalam pembangunan kemandirian ekonomi adalah tumbuhnya wirausaha-wirausaha dari kaum muda.
Oleh karena itu, lanjut Asrorun, Kemenpora mendukung penuh pengusaha pemula di kalangan pemuda dengan memberikan bantuan pendanaan. Bantuan pendanaan tersebut dimaksudkan supaya pengusaha pemula terus bersemangat menekuni usahanya. (rosyid/Zul)
ADVERTISEMENT
Kewyword: technosociopreneur university, wirausaha muda, bonus demografi