IPB Gelar Aksi Mitigasi Risiko PMK, Bagikan Peralatan Pencegahan ke 18 SASPRI

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
15 Agustus 2022 14:00 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
IPB University Gelar Aksi Mitigasi Risiko PMK, Bagikan Paket Peralatan Pencegahan ke 18 SASPRI
zoom-in-whitePerbesar
IPB University Gelar Aksi Mitigasi Risiko PMK, Bagikan Paket Peralatan Pencegahan ke 18 SASPRI
ADVERTISEMENT
Pusat Studi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan (PSP3), Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University melakukan “Aksi IPB University untuk Mitigasi Risiko” sekaligus mencanangkan Gerakan Gotong Royong Desinfeksi Kandang Ternak di Ngadiluwih Kabupaten Kediri, Jawa Barat, (9/8). Kegiatan ini merupakan hasil kerjasama dengan Holding Jasa Survey (PT Biro Klasifikasi Indonesia, PT. Sucofindo, dan PT Surveyor Indonesia) dan perkumpulan Solidaritas Alumni Sekolah Peternakan Rakyat Indonesia (SASPRI). Ada 18 SASPRI yang menjadi sasaran dari kegiatan ini.
ADVERTISEMENT
“Delapan belas SASPRI Kawasan tersebut adalah komunitas peternak rakyat yang telah lulus mengikuti program Sekolah Peternakan Rakyat (SPR) IPB University yang tersebar di 10 kabupaten. Yaitu Bojonegoro, Jombang, Kediri, Subang, Musi Banyuasin, Muara Enim, Bungo, Barito Kuala, Kotawaringin Barat dan Sigi,” ujar Prof Agik Suprayogi selaku penggagas Gerakan Bersama ini.
Dosen Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB) IPB University ini mengatakan bahwa bangsa Indonesia sejak lama telah memiliki nilai luhur gotong royong. Hal inilah yang juga harus terus digaungkan dan dikuatkan untuk menjadi gerakan bersama.
“Termasuk dalam disinfeksi kandang ternak secara rutin dan berkelanjutan sehingga bisa memutus rantai penyebaran virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Tujuannya agar Indonesia bisa kembali dinyatakan bebas PMK seperti sebelumnya, selama lebih kurang 32 tahun,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Prof Agik menambahkan bahwa dalam aksi ini Holding Jasa Survey memberikan 114 set peralatan pencegahan PMK berupa electric sprayer, disinfectant, sepatu kadang, sarung tangan dan termometer tubuh senilai Rp 129.435.900.
“Kegiatan ini dilaksanakan di Kawasan SASPRI Ngadiluwih karena mudah diakses lokasinya dan tidak terlalu jauh dari pusat kota Kediri. Tiga kelompok peternak anggota SASPRI kawasan ini telah menerima program Korporasi Desa 1000 sapi dari Kementerian Pertanian yang telah berjalan sejak akhir tahun 2021. Dan mereka juga telah mempraktikkan kegiatan pencegahan ternak terhadap PMK,” jelasnya.
Menurutnya, pendistribusian paket bantuan tersebut telah mulai dilakukan dua hingga tiga minggu sebelumnya yang dikoordinasikan oleh SASPRI Nasional. Hingga saat ini, proses penyaluran masih berlangsung mengingat lokasinya tersebar dari Pulau Jawa sampai Sulawesi Tengah.
ADVERTISEMENT
“Dengan adanya gerakan ini, kami berharap dapat memberikan kesadaran kepada peternak untuk dapat secara mandiri mengawasi dan menjaga ternaknya agar tidak terpapar virus PMK. Kami juga mendorong semua peternakan agar semangat untuk tetap bersatu dan berkonsolidasi sehingga mudah dalam menangani wabah penyakit apapun, seperti PMK ini. Kegiatan ini juga bagian dari diseminasi pendekatan preventif dalam menghadapi PMK daripada pendekatan kuratif,” tandasnya.
Sementara itu, dalam sambutannya, Joni Sriwasono, Wali SASPRI Kawasan Ngadiluwih mengatakan sangat bersyukur sekali telah mengikuti pembelajaran partisipatif melalui SPR hingga dinyatakan lulus. Menurutnya, dalam SASPRI selalu ditanamkan jiwa kemandirian dan semangat berjamaah, berkolaborasi membangun kedaulatan peternak rakyat yang kuat.
“Terimakasih yang mendalam atas perhatian IPB University dan BUMN Holding ID-Survey terhadap para peternak yang tergabung dalam SASPRI. Semoga bantuan ini menjadi penyemangat para peternak SASPRI dalam ikut menyukseskan Gerakan Bersama Bergotong Royong Disinfeksi Kandang Ternak. Harapannya kegiatan ini bisa memutus penyebaran virus PMK sehingga nantinya dapat berternak dengan aman dan nyaman kembali,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Nuri Hidayat, Kepala Unit Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT Sucofindo, sekaligus mewakili PT Biro Klasifikasi Indonesia dan PT Surveyor Indonesia mengatakan bahwa bantuan ini merupakan wujud tanggung jawab sosial perusahaan terhadap lingkungan sekitar.
“Kami berharap semoga bantuan yang diberikan ini dapat berguna dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin,” tuturnya.
Hadir juga dalam acara tersebut yaitu Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Kediri, Prof Muladno, Kepala PSP3 IPB University, Indah Yuni Astuti, SE, MSi mewakili LPPM Universitas Islam Kadiri dan para peternak anggota SASPRI penerima manfaat dari kegiatan kolaborasi ini.
Hingga hari ini upaya mendorong komunitas peternak untuk bersatu dan berbisnis kolektif gotong royong terus dilakukan melalui kerjasama IPB-University, Universitas Islam Kadiri dan Dhoho-TV dengan penyelenggaraan talkshow setiap dua minggu sejak awal tahun 2021. (**/Zul)
ADVERTISEMENT