IPB Menggali Potensi dan Pengembangan Kampung Ciwaluh Menuju Kampung Wisata

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
25 Desember 2020 9:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
IPB University Menggali Potensi dan Permasalahan Pengembangan Kampung Ciwaluh Menuju Kampung Wisata
zoom-in-whitePerbesar
IPB University Menggali Potensi dan Permasalahan Pengembangan Kampung Ciwaluh Menuju Kampung Wisata
ADVERTISEMENT
Melalui kegiatan Dosen Mengabdi yang dilaksanakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University, kegiatan menggali potensi dan permasalahan pengembangan kampung Ciwaluh menuju kampung wisata dilakukan pada 20/12. Kegiatan ini merupakan kunjungan kedua kalinya oleh tim yang dipimpin oleh Rajib Gandi, Dosen IPB University di Kampung Ciwaluh yang saat ini dipersiapkan sebagai salah satu kampung wisata yang berada di Kabupaten Bogor. Pertemuan kedua ini diawali dengan diskusi secara mendalam mengenai permasalahan yang dialami oleh masyarakat di sektor pertanian, pengembangan kopi dan wisata.
ADVERTISEMENT
Sandi, pengelola Kampung Wisata Ciwaluh mengatakan, “Permasalahan utama yang dialami oleh masyarakat di bidang pertanian khususnya komunitas padi dan komunitas kopi adalah pengendalian hama khususnya babi dan kera. Babi dan kera seringkali masuk ke lahan pertanian dan tidak takut lagi dengan masyarakat khususnya para petani sehingga banyak kerugian yang ditimbulkan oleh keberadaan hama tersebut,” ujarnya.
Untuk itu, salah satu alternatif dalam pengendalian hama tersebut adalah dengan menanam pohon berduri seperti salak atau nanas di sepanjang batas lahan sehingga mampu mencegah babi dan kera masuk ke lahan pertanian. Alternatif lainnya adalah menggunakan terasi dan kapur barus (kamper) sebanyak satu kantong plastik.
“Terasi dan kamper di tumbuk lalu dicampur rata kemudian dibulatkan seperti bola pingpong. Setelah itu, dibungkus kain berwarna gelap lalu diletakkan di atas jalur hama,” ujar Sofyan Zaman, salah satu anggota Tim Dosen Mengabdi sekaligus dosen dari Departemen Agronomi dan Hortikultura IPB University.
ADVERTISEMENT
Selain babi dan kera, hama yang paling mengganggu pertanian adalah tikus. Namun, hama tikus hanya menyerang komunitas padi. Strategi yang dapat dilakukan agar hama tikus dapat berkurang adalah dengan menanam padi secara serempak dan kompak. Sofyan Zaman menyarankan untuk menanam padi dengan teknik “Jajar Legowo 2:1”. Adapun keuntungan dari Jajar Legowo yaitu produksi padi akan semakin meningkat dan hama tikus akan lebih berkurang.
Sementara itu, permasalahan dari sektor wisata saat ini adalah kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai grand design dalam mengembangkan potensi wisata Kampung Ciwaluh. Hal ini mengakibatkan perkembangan wisata di Kampung Ciwaluh mengalami stagnan.
“Dewasa ini para pemburu wisata menuntut untuk mendapatkan pengalaman yang berbeda setelah mengunjungi tempat wisata. Wisatawan sangat mudah memberikan penilaian yang baik maupun buruk terhadap lokasi wisata yang telah dikunjungi. Hal tersebut akan menuntut para pengembang wisata untuk memberikan sesuatu hal yang berbeda. Dimulai dari perencanaan, kelembagaan pengurus wisata yang terstruktur dengan baik dan jelas serta pelayanan umum yang prima bagi semua wisatawan. Selain itu, semua masyarakat juga harus siap menyambut dengan baik kedatangan wisatawan ke Kampung Ciwaluh,” ujar Rajib Gandi.
ADVERTISEMENT
Ade Irawan, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) sekaligus Ketua Kelompok Tani Hutan (KTH) Desa Ciwaluh mengatakan, “Selain fokus di bidang pertanian, pengembangan kopi dan wisata, masyarakat Kampung Ciwaluh juga menginginkan adanya fokus pendampingan dari pihak IPB University di bidang perikanan. Hal ini menjadi salah satu prioritas masyarakat karena Kampung Ciwaluh mendapat sumbangan bibit ikan Nila (Oreochromis spp.) dan ikan Tawes (Barbonymus gonionotus) sebanyak 8.000 ekor dari salah satu komunitas, namun kami belum mengetahui bagaimana cara mengelola ikan-ikan tersebut,” jelasnya.
Menanggapi paparan dari Ade Irawan, Rajib mengatakan bahwa saat ini IPB University akan mencoba memaksimalkan pendampingan di sektor pertanian, pengembangan kopi dan wisata, namun hal tersebut juga akan menjadi salah satu concern dari tim dosen mengabdi IPB University. Harapannya semua potensi yang ada di Kampung Ciwaluh bisa dieksplorasi lebih banyak lagi sehingga bisa dimanfaatkan oleh semua masyarakat Kampung Ciwaluh. (**)
ADVERTISEMENT
Keyword: Kampung Ciwaluh, Wisata, Dosen Mengabdi, IPB University
Kategori SDGs: SDGs-8