IPB Siap Didik Santri dari 80 Pesantren di Pekalongan Menjadi Santripreneur

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
16 Januari 2019 11:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
IPB Siap Didik Santri dari 80 Pesantren di Pekalongan Menjadi Santripreneur
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Awal Februari 2019 nanti, Stasiun Lapang Agro Kreatif (SLAK) hasil kerjasama pemerintah daerah Pekalongan dengan Institut Pertanian Bogor (IPB), akan dilaunching. Program yang dikembangkan SLAK adalah pemberdayaan petani durian, peternakan dan santripreneur.
ADVERTISEMENT
“Pekalongan diharapkan akan menjadi pioneer santripreneur dan akan dikembangkan secara penuh. Di Pekalongan, banyak sekali santri. Diharapkan santri-santri ini bisa mandiri secara ekonomi dan hal tersebut dapat memperkuat dakwah mereka. Rencananya dari 80 pondok pesantren yang ada di Pekalongan akan dipilih mana yang memiliki basis pertanian. Kami juga mengucapkan banyak terimakasih kepada IPB. Kerjasama dengan IPB sudah menguntungkan pemberdayaan para petani. Para petani di kebun durian sangat dibantu oleh IPB,” ujar Bupati Pekalongan, Asif Kholbihi, SH, MS saat berkunjung ke Kampus IPB Dramaga, Bogor (9/1).
Sementara itu, Rektor IPB, Dr. Arif Satria mengatakan bahwa Pekalongan itu dikenal dengan kota santri. Santri-santri tersebut perlu dibekali kewirausahaan dengan ilmu di bidang pertanian. Pengembangan santripreneur akan menjadi sesuatu yang tepat di Pekalongan. “Apalagi program santripreneur ini sudah di-launching oleh Menkoperekonomian, selain itu kita akan mengembangkan kerjasama berkaitan dengan sentra inovasi IPB yang segera dihilirisasi di Pekalongan. Banyak inovasi-inovasi khususnya benih-benih unggul yang harus mulai dikembangkan di Pekalongan. Selain itu Kabupaten Pekalongan akan menjadi laboratorium lapang IPB, agar implementasi inovasi dapat berlangsung di lapangan. Dengan kerjasama tersebut nantinya dapat memberikan feedback pada IPB, keilmuan apa yang harus dikembangkan di Kabupaten Pekalongan. Kita akan mengembangkan juga Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan Sekolah Peternakan Rakyat (SPR) di sana,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Pada kesempatan yang sama, Wakil Kepala bidang Pengabdian kepada Masyarakat, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB, Prof. Dr. Sugeng Heri Suseno mengatakan bahwa sebelumnya IPB sudah menerjunkan mahasiswa untuk Program IPB Goes To Field (IGTF) pada tahun 2018. “IGTF Pekalongan ini fokus pada tanaman durian dan ke depan IPB akan melakukan kerjasama empat program pokok. Yaitu penyehatan tanaman, pengemasan makanan olahan, teh, kopi, cengkeh, dan Program Sekolah Peternakan Rakyat,” ujarnya.
Tampak hadir dalam acara ini Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Sistem Informasi, Prof. Dodik Ridho Nurrochmat, M.Sc, Wakil Rekor Bidang Inovasi, Bisnis dan Kewirausahaan, Prof. Dr. Erika Budiarti Laconi, MS, Kepala LPPM IPB, Dr. Aji Hermawan, Direktur Kerjasama dan Hubungan Alumni, Dr. Heti Mulyati, S.TP., M.T, Kepala Sub Direktorat Kerjasama, Dr.drh. Fadjar Satrija, M.Sc, Sekretaris Daerah Kabupaten Pekalongan, Inspektorat Kab. Pekalongan, Kepala Bappeda, Kepala Dinas Pertanian, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah, Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa, dan Kepala Bagian Pembangunan. (dh/Zul)
ADVERTISEMENT