IPB Tandatangani Kerjasama dengan Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
21 September 2020 9:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Fahutan IPB University Tandatangani Kerjasama dengan Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser
zoom-in-whitePerbesar
Fahutan IPB University Tandatangani Kerjasama dengan Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser
ADVERTISEMENT
Konservasi biodiversitas Ekosistem Leuser merupakan salah satu fokus dan lokus dari Penelitian Institusi Agromaritim 4.0 IPB University. Sebagai bentuk pengukuhan dari pelaksanaan penelitian konservasi biodiversitas Ekosistem Leuser, dilakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara Dekan Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University, Dr Naresworo Nugroho dan Kepala Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL) Ir Jefry Susyafrianto, MM, (17/9).
ADVERTISEMENT
“Mudah-mudahan dengan kemitraan ini bisa memberikan manfaat. Bagi IPB University, ini menjadi wadah untuk memajukan bidang keilmuannya, sedangkan bagi BBTNGL dapat menjadi sarana untuk mendapatkan teknologi dan inovasi terbaru,” tutur Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University Dr Ernan Rustiadi dalam sambutannya.
Sebelum penandatanganan dilakukan, dosen anggota Kelompok Penelitian Biodiversitas Leuser yang terbagi dalam empat tim penelitian melakukan pemaparan rencana penelitian.
Dr Burhanuddin Masy’ud, yang mewakili tim penelitian etnozoologi menuturkan bahwa penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi dalam pengembangan dan pemanfaatan satwa liar berbasis kearifan lokal untuk pemenuhan ekonomi yang tetap menjaga kelestarian Ekosistem Leuser.
Sementara Dr Arzyana Sunkar yang mewakili tim penelitiannya menjelaskan bahwa timnya akan mengkaji hubungan antara bahasa dengan pengetahuan etnobotani di Kawasan Ekosistem Leuser dari masyarakat Gayo menggunakan TraLaVi meter.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, Dr Dede Aulia Rahman mewakili tim penelitiannya memaparkan bahwa timnya akan melakukan penelitian mengenai kelayakan pemantauan satwa flagship TNGL dengan teknologi unmanned aerial vehicle (drone) dan kamera jebak (camera trap).
Setelah penandatanganan perjanjian, para pihak diharapkan segera untuk menyusun Rencana Pelaksanaan Program (RPP) dan Rencana Kerja Tahunan (RKT) yang wajib disahkan paling lambat 3 (tiga) bulan setelah ditandatangani Perjanjian Kerja Sama.
(*/RA)
Keyword: Fahutan IPB, biodiversitas, lingkungan, satwa liar, Taman Nasional Gunung Leuser