IPB Univ Jadi Tuan Rumah Pertemuan Ketua Jurusan Kimia Se-Indonesia

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
12 Agustus 2019 11:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
#IPB University Jadi Tuan Rumah Pertemuan Ketua Jurusan Kimia Se-Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
#IPB University Jadi Tuan Rumah Pertemuan Ketua Jurusan Kimia Se-Indonesia
ADVERTISEMENT
IPB University bekerjasama dengan Himpunan Kimia Indonesia menyelenggarakan Forum Ketua Jurusan Kimia Indonesia (FKJKI) di Hotel Permata, Bogor (5/8). Tahun ini merupakan tahun dimana IPB University berkesempatan untuk menjadi tuan rumah.
ADVERTISEMENT
Uwes Anis Chaeruman dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) dalam sambutannya menyampaikan bahwa perguruan tinggi harus melakukan reorientasi kurikulum, terutama terkait literasi Revolusi Industri 4.0.
“Kalau bisa dibilang, jangan sampailah kita kalah dengan ojek online. Kita juga perlu merancang bagaimana cara meningkatkan general education. Yakni kemampuan berargumentasi, berpikir kritis, serta cinta tanah air. Dunia teknologi sudah maju begitu pesat terutama pada kecerdasan artificial intelligence namun tidak dengan dunia pendidikan. Industri 4.0 bisa kita capai tidak hanya dengan kemampuan akademik namun juga kemampuan yang lain seperti literasi data, kemampuan pembelajaran dan inovasi, literasi informasi media dan teknologi, literasi spiritual dan religi, literasi teknologi, kemampuan hidup dan karir serta human literacy,” terangnya di hadapan 80 Ketua Jurusan Kimia se-Indonesia.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, menurut Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) IPB University, Dr Ir Sri Nurdiati, ke depan kolaborasi antar perguruan tinggi dibutuhkan, terutama organisasi seperti ini agar saling mendukung.
Menurutnya setidaknya terdapat dua permasalahan umum yang perlu diselesaikan Jurusan Kimia. Pertama adalah mahalnya peralatan dan bahan kimia. Yang kedua, sisi safety dalam pengelolaan limbah bahan kimia yang telah digunakan.
“Ini merupakan dua masalah yang sangat krusial untuk ditangani apalagi kita sama-sama ingin mempersiapkan generasi yang lebih baik lagi ke depannya,” tambahnya.
Sebagai narasumber dalam acara ini, Dr Asmuwahyu selaku praktisi industri memberikan pandangannya dalam melihat kurikulum S1 Kimia pada era Industri 4.0. Menurutnya yang dibutuhkan pada industri 4.0 ini adalah kemampuan problem solving.
ADVERTISEMENT
“Kemampuan lain yang perlu dikembangkan adalah computational thinking dan creative thinking. Oleh sebab itu jangan diremehkan mahasiswa-mahasiswa yang aktif berorganisasi karena mereka itu aktif dengan otak kanan yang memiliki sifat kreatif,” terangnya. (SM/Zul)
Keyword: Revolusi Industri 4.0, literasi teknologi, FMIPA, IPB University