IPB University Adakan Workshop dan FGD bagi Pelaku Perikanan Lobster

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
27 Oktober 2021 11:03 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
IPB University Adakan Workshop dan FGD bagi Pelaku Perikanan Lobster
zoom-in-whitePerbesar
IPB University Adakan Workshop dan FGD bagi Pelaku Perikanan Lobster
ADVERTISEMENT
Tim dosen dan mahasiswa IPB University yang tergabung dalam Program Kedaireka Pengembangan Lobster Aquaculture Estate Berbasis Agromartim 4.0 telah mengadakan Workshop dan Temu Pelaku Perikanan Lobster. Kegiatan ini dilakukan di Desa atau Pekon Walur, Kecamatan Krui Selatan, Kabupaten Krui, Provinsi Lampung, 21/10. Kegiatan dihadiri oleh pelaku usaha perikanan lobster yang terdiri dari nelayan, pengepul, pembudidaya, tokoh masyarakat, dan perangkat pemerintahan desa. Sementara itu itu, Tim Dosen IPB University yang hadir terdiri dari Dr Irzal Effendi, Dr Yani Hadiroseyani, Dr Iis Diatin, Dr Luky Adrianto, Dr Zairion.
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini bertujuan untuk lebih memahami isu dan permasalahan perikanan lobster terutama setelah diberlakukannya Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No 17 Tahun 2021 terkait dengan pengelolaan perikanan lobster.
Dalam kesempatan ini, Dr Irzal Effendi, memaparkan tentang pengembangan usaha budidaya lobster yang berbasis kawasan bersama PT Saibatin di Tanjung Putus Pesawaran Lampung. Pengembangan tersebut mencakup pemilihan lokasi, engineering karamba budidaya, pengelolaan benih, pakan, kualitas air, kesehatan lobster, sampling, pemanenan dan penanganan pascapanen (pengangkutan hidup).
Lebih lanjut, dosen IPB University itu menjelaskan, Kabupaten Krui merupakan sentra produksi lobster, baik benih (baby lobster atau benih bening) maupun ukuran konsumsi dari hasil penangkapan nelayan. Kabupaten ini juga menjadi pemasok utama benih lobster perusahaan tersebut.
ADVERTISEMENT
Dr Irzal berharap kegiatan ini bisa memperbesar peluang penyediaan benih yang tepat waktu, tepat jumlah, tepat mutu dan tepat harga (4T) bagi pengembangan usaha budidaya lobster di Provinsi Lampung.
Kepala Pekon Wulur, Yoyon Yufriza dalam sambutannya menyampaikan terimakasih atas kedatangan dan perhatian IPB University. Ia berharap kegiatan ini bisa berdampak terhadap pendapatan dan kesejahteraan warga pekon.
Workshop dan temu pelaku usaha perikanan dikemas dalam bentuk focus group discussion (FGD) dan difasilitasi oleh Dr Luky Adrianto. Dr Luky menyatakan bahwa Krui dan pesisir barat Provinsi Lampung memiliki kelimpahan benih lobster (baby lobster). Benih ini bisa dimanfaatkan untuk pengembangan usaha budidaya, sehingga nelayan masih bisa mendapatkan manfaat ekonomi dari keberadaan benih tersebut.
ADVERTISEMENT
“Ada dua pilihan bagi nelayan setelah menangkap baby lobster, yaitu menjual kepada eksportir dengan harga mahal namun dengan perasaan ketakutan dan kekhawatiran karena dilarang, atau menjual ke pembudidaya meski dengan harga lebih rendah namun dengan perasaan aman,” kata Dr Luky.
Sementara itu, Dr Yani Hadiroseyani menyampaikan bahwa baby lobster yang 4T tersebut akan memudahkan perencanaan pengembangan industri budidaya lobster di provinsi Lampung.
Untuk menjamin benih lobster yang 4T tersebut Dr Iis Diatin menyatakan perlunya kelembagaan usaha yang saling menguntungkan termasuk kesepakatan harga baby lobster pada rantai pasoknya. Rantai pasok tersebut sangat ditentukan oleh keberadaan baby lobster di perairan laut pesisir barat Lampung.
Terkait baby lobster, Dr Zairion dapat diduga dengan mengkaji lobster berbagai ukuran (stadia) yang tertangkap nelayan. Anggota Komisi Nasional Pengkajian Stok Ikan (Komnasjikan) ini juga menyatakan bahwa pengelolaan perikanan lobster yang benar bisa menjamin ketersediaan benih bagi budidaya secara berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Kehadiran IPB University di Krui ini dilanjutkan dengan menempatkan mahasiswa penelitian sebanyak empat orang. Mahasiswa IPB University tersebut adalah Virta Rizki Hernanda, Nidwidyanthi, Putri Agil Lestari, dan Haifa Trimelianda Nabila, di bawah koordinasi Muhammad Ridwan sebagai Asisten Dosen, selama satu bulan.
Nantinya, para mahasiswa akan melakukan penelitian skripsi yang masing-masing mencakup: pemetaan sosial masyarakat perikanan lobster, rantai pasok atau nilai lobster, biologi dan reproduksi lobster, dan pendugaan stok lobster di lokasi kajian. Dari hasil penelitian tersebut diharapkan diperoleh informasi ilmiah yang bisa dijadikan landasan dalan pengelolaan perikanan lobster yang berkelanjutan dan pengembangan benih yang 4T. (RA)