IPB University Bersama LAPAN dan KLHK Gelar Workshop Riset Industri 4.0

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
17 Juni 2021 12:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
IPB University Bersama LAPAN dan KLHK Gelar Workshop Riset Industri 4.0 untuk Identifikasi Perubahan Tutupan Vegetasi
zoom-in-whitePerbesar
IPB University Bersama LAPAN dan KLHK Gelar Workshop Riset Industri 4.0 untuk Identifikasi Perubahan Tutupan Vegetasi
ADVERTISEMENT
Peneliti dari IPB University, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Kementerian Pertanian, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan United Nation Development Program (UNDP) gelar Workshop dan Training Pemantauan Tutupan Lahan Berbasis Data Devegetasi Ecosystem, (15-16/6).
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini menghadirkan Dr Orbita Roswintiarti, MSc (Deputi Bidang Penginderaan Jauh LAPAN), Dr Belinda Arunarwati Margono, (Direktur Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan KLHK) dan Dr Ernan Rustiadi (Kepala Lembaga Penellitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat/LPPM IPB University).
Menurut Dr Ernan, IPB University dengan dukungan UNDP telah menghasilkan produk riset aplikatif berupa webGIS EcoSystem dan aplikasi android INA-Alert. WebGIS Ecosystem ini adalah metode dan prosedur yang dapat memantau tutupan lahan. Sistem ini didukung aplikasi berbasis android INA-Alert yang membantu memvalidasi dan memverifikasi data yang ditampilkan WebGIS.
“Keberadaan WebGIS dan aplikasi dalam satu platform diharapkan membantu para pihak pada bidang perencanaan dan pengendalian sektor pertanian, kehutanan dan tutupan lahan lain di tingkat kementerian pusat dan pemerintah daerah,” ujar Dosen IPB University dari Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan ini.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, riset aplikatif yang dikembangkan Divisi Analisis Lingkungan dan Geospasial Modeling, Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan) IPB University ini tergabung dalam payung riset Agromaritim 4.0.
“EcoSystem adalah solusi berbasis pilar Industri 4.0 yang memanfaatkan penginderaan jarak jauh dan drone. Sistem ini dapat memantau kondisi lingkungan dan pertanian secara cepat, tepat dan akurat dengan dukungan data citra satelit terkini. IPB University memberikan perhatian penuh pada riset yang terkait isu konservasi dan degradasi lahan. Dan kami berhasil mendapat dukungan pendanaan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP),” imbuhnya.
Harapannya hasil kajian dalam workshop ini, para peneliti dan pengguna dari pemerintah daerah dapat berbagi pengalaman dan pengetahuan saat menggunakan EcoSystem dan Ina-Alert.
ADVERTISEMENT
“Kami ingin menginventarisasi kebutuhan dan kualitas data yang diperlukan ke depan dalam perencanaan, pemantauan dan pengendalian tutupan lahan sektor pertanian, kehutanan dan tutupan lahan lainnya,” ujar Pakar Tata Ruang, IPB University ini.
Menurutnya, aplikasi Ecosystem merupakan aplikasi yang ditunggu oleh masyarakat karena basis real time yang sejalan dengan era industri 4.0.
“Kami berharap dengan semua riset yang ada, teknologi Ecosystem bisa terus dikembangkan dan disebarluaskan kepada banyak pihak. Saya meyakini teknologi yang kita kenalkan saat ini merupakan aplikasi yang sangat bermanfaat. Semoga bisa digunakan oleh semua pihak, salah satunya dari pemerintah daerah yang juga hadir saat ini. Aplikasi ini memudahkan dan mempercepat kegiatan monitoring lahan. Bisa digunakan untuk kegiatan konservasi, alih fungsi lahan dan kegiatan perlindungan lain. Saya berterima kasih kepada semua pihak, kepada LAPAN dan lembaga lain yang mendukung kegiatan ini,” tutupnya.
ADVERTISEMENT
Dalam acara ini, ragam topuk bahasan disampaikan para narasumber di antaranya: Perubahan Tutupan Vegetasi Berbasis LS8 (Tatik Kartika, MSi - LAPAN), Perubahan Tutupan Vegetasi Berbasis MODIS (Dr Yudi Setiawan – IPB University) dan Manfaat Informasi Devegetasi bagi Tutupan Hutan (Judin Purwanto, M.Si - KLHK) dengan moderator Prof Dr Dony Kushardono dari LAPAN. (**/Zul)