IPB University Gelar Halal bi Halal IPB Secara Virtual

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
30 Mei 2020 6:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
IPB University Gelar Halal bi Halal IPB Secara Virtual
zoom-in-whitePerbesar
IPB University Gelar Halal bi Halal IPB Secara Virtual
ADVERTISEMENT
IPB University mengadakan Halal Bi Halal 1441 Hijriah pada Jumat (29/5). Suasana yang berbeda terlihat jelas dalam Halal Bi Halal tahun ini. Kondisi pandemi COVID-19 membuat gelaran Halal Bi Halal dilakukan secara virtual yang disiarkan secara live streaming melalui YouTube channel IPB TV.
ADVERTISEMENT
Tausiah disampaikan Prof Dr KH Said Aqil Siroj, MA selaku Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dari Jakarta sementara Prof Arif Satria, Rektor IPB University bersama para pimpinan IPB University hadir di Kampus Dramaga dengan tetap mengikuti protokol kewaspadaan COVID-19.
Dalam sambutannya, Prof Arif menyampaikan mohon maaf lahir dan batin bagi seluruh warga IPB University. Ia mengatakan bahwa menjalani Idul Fitri di tengah pandemi ini merupakan ujian yang harus dihadapi bersama secara optimistis.
“Kita harus meyakini bahwa Allah memberi ujian sesuai dengan kemampuan kita untuk merespon. Artinya kita harus optimis mampu melewati krisis ini. Karena itu memerlukan daya transformasi, sejauh mana kesucian ini menjadi bekal bagi proses perubahan,” ujar Prof Arif.
ADVERTISEMENT
Rektor mencontohkan bagaimana empat sifat atau identitas nabi dan rasul di masa lalu, bisa menjadi pelajaran bagi kita sebagai modal melakukan perubahan pada zamannya. Empat sifat itu dikenal sebagai shiddiq, fathonah, amanah dan tabligh.
"Shiddiq atau kejujuran yang merupakan sebuah basis untuk kita memperkuat integrity. Kedua, fathonah adalah cerdas dan pembelajar yang akan memperkuat capability kita. Fathonah juga mencerminkan sikap visioner yang dapat menjadi modal kita untuk menghadapi era ketidakpastian saat ini. Tanpa sikap visioner, sulit bagi siapapun untuk melakukan sebuah perubahan," kata Prof Arif.
Setelah integrity dan capability diraih, lanjut Prof Arif, akan membuat kita memiliki credibility, itulah amanah. Credibility menjadi basis untuk memperkuat jejaring sosial yang terbentuk dari basis trust yang ada dalam diri.
ADVERTISEMENT
"Kita membayangkan apabila orang-orang yang ada di dunia ini, utamanya di Indonesia memiliki sifat amanah, maka persatuan akan dibentuk dengan mudah. Ini modal untuk menjalin kolaborasi yang baik. Kita menyadari, kolaborasi adalah modal untuk memperkuat inovasi," lanjut Prof Arif.
Sifat keempat, tabligh adalah komunikasi, menginspirasi dan menggerakkan. Inspirasi yang diberikan pada orang lain merupakan proses dalam menggerakan orang lain untuk berpikir, bertindak dan melakukan perubahan ke arah yang lebih baik.
"Empat identitas itu sudah selayaknya kita miliki menjadi identitas kita semua. Sehingga kita hadir di dunia dengan memiliki daya transformasi yang kuat. Karena kita memiliki integrity, capability, credibility dan pada akhirnya kita mampu menginspirasi. Inspirasi adalah hal yang mahal, karena setiap perubahan dimanapun selalu bermula dari inspirasi," tutur Prof Arif.
ADVERTISEMENT
Sementara KH Said Aqil Siroj, dalam tausiyahnya menyampaikan perlunya setiap kita mengambil pelajaran dari puasa. Dalam bahasa arab, terhadap kata shaum dan shiyam yang memiliki arti yang berbeda. Shiyam artinya puasa sebagaimana yang dijalankan selama Ramadhan, menahan lapar dan haus dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari.
“Diantara pendidikan efektif dari Allah adalah pendidikan di bulan ramadhan ini. Maka dengan puasa, kita membangun keharmonisan antar sesama manusia. Dengan puasa kita memperkuat persaudaraan satu sama lain, dan merasakan indahnya iman dalam diri seorang mukmin. Karena Allah memerintahkan ibadah itu untuk kepentingan hidup manusia,” ujar Dewan Penasihat Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) ini.
Sementara shaum, kata KH Aqil Siroj, adalah menahan hawa nafsu bukan hanya selama ramadhan saja, melainkan sepanjang waktu. Shaum akan menghasilkan orang yang memiliki akhlaqul karimah. Akhlaqul karimah merupakan puncak dari seseorang yang beragama.
ADVERTISEMENT
"Di saat seperti ini, eranya globalisasi, era medsos dan teknologi, kita lebih membutuhkan shaum, akhlakul karimah. Kita menjadi manusia yang bertanggung jawab atas teknologi yang kita kuasai. Mari kita gunakan untuk hal yang positif, itu artinya shaum. Jangan sampai digunakan untuk hate speech, fitnah, hoax apalagi mengatasnamakan agama. Itu hal yang paling zalim," kata KH Aqil Siroj.
Ia mengajak setiap anak bangsa untuk menjadikan kemajuan teknologi sebagai upaya untuk membangun peradaban bangsa yang mulia dengan akhlaqul karimah. KH Said Aqil Siroj juga berharap agar momen halal bi halal ini bisa menjadi tahapan menuju pribadi yang lebih baik dan membangun spiritual diri.
Halal bi Halal ini menjadi sangat mengharukan dengan persembahan lagu karangan Rektor IPB University berjudul "Selamat Jalan Sahabat". Lagu ini ditulis rektor untuk mengenang jasa dan pengabdian dosen dan tenaga kependidikan yang dalam kurun beberapa bulan terakhir ini terlebih dulu dipanggil menghadap Sang Maha Kuasa. (Rz/Zul)
ADVERTISEMENT
Keyword: Halal bi Halal, 1441 H, Idul Fitri, IPB University, Arif Satria, Said Aqil Siroj