IPB University Gelar Virtual Meeting, Perpanjangan Kerjasama dengan CIFOR-ICRAF

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
5 Mei 2021 19:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
IPB University Gelar Virtual Meeting, Jajaki Perpanjangan Kerjasama dengan CIFOR-ICRAF
zoom-in-whitePerbesar
IPB University Gelar Virtual Meeting, Jajaki Perpanjangan Kerjasama dengan CIFOR-ICRAF
ADVERTISEMENT
Prof Arif Satria, Rektor IPB University dalam sambutannya mengatakan bahwa ia sangat menyambut baik pertemuan tersebut demi memulai kerjasama yang baru. Ia yakin bahwa kedua institusi akan memiliki peluang kerjasama yang luar biasa. IPB University sendiri telah dikenal aktif dalam menjalin kerjasama dengan berbagai pihak untuk memperluas dampak lokal, regional, dan global.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2016, IPB University telah memperbaharui nota kesepahaman tahun 1997 dalam tema Kerjasama Ilmiah dan Teknis. Namun nota tersebut akan kadaluarsa pada tanggal 20 Juli 2021 mendatang, sehingga IPB University berkeinginan untuk memperbaharui serta melibatkan pusat penelitian CIFOR-ICRAF.
Menurutnya, IPB University akan berupaya untuk memfasilitasi pertukaran sumber daya dan berbagi praktik penelitian yang terbaik.
“Saya sangat mengantisipasi untuk terlibat dalam berbagai kegiatan tambahan di masa depan sebagai hasil dari kolaborasi ini. Dan saya menantikan transformasi pendidikan tinggi yang lebih positif dalam hal pembelajaran, penelitian, inovasi dan pengabdian masyarakat,” jelasnya.
Dr Tony Simons, Direktur Eksekutif CIFOR-ICRAF dalam sambutannya juga mengatakan bahwa ia mengapresiasi Dr Mohamad Hery untuk mendorong kerjasama antara Indonesia dan Kenya maupun dengan negara lainnya di Afrika. Sebagai insitusi penelitian, CIFOR-ICRAF juga memiliki berbagai fasilitas dan sumber daya yang cukup mumpuni untuk dapat melakukan kerjasama secara luas. Ia juga menyebutkan, dengan adanya kesempatan Indonesia dalam mengambil alih posisi tuan rumah untuk G20 tahun depan, menjadikan Indonesia semakin berkembang dan banyak peluang yang dapat ditawarkan. Sehingga menjadi kesempatan yang baik bagi Indonesia untuk unjuk gigi. Mengingat bahwa salah satu inisiatif G20 tahun lalu yakni mengurangi degradasi lahan dan pengurangan habitat yang dideklarasikan oleh Saudi Arabia.
ADVERTISEMENT
“UNCCD (United Nations Convention to Combat Desertification) telah mengomisikan CIFOR-ICRAF untuk memimpin strategi pembangunan dan rencana operasional tiga tahun. Sehingga saya berpikir hal tersebut dapat menjadi kesempatan yang baik untuk membawa pakar dari IPB University dalam hal konsultasi untuk melakukan inisiatif co-branded bagi Indonesia dan Afrika melalui dorongan Dr Hery sebagai Duta Besar Indonesia di Kenya. Karena Indonesia memiliki populasi dan konstruksi sosial yang besar sehingga dapat dimanfaatkan untuk membantu memberikan pandangan pada dunia mengenai penggunaan lahan dan tutupan lahan,” ungkapnya.
Dengan berbagai sumber daya yang ada, hubungan kerjasama antara CIFOR-ICRAF dan IPB University juga menjadi peluang yang baik untuk memberikan dampak positif pada dunia. Berbagai bentuk aktivitas kerjasama dapat dilakukan untuk mendorong kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka, misalnya melalui kuliah tamu dengan mengundang peneliti CIFOR-ICRAF. Kolaborasi juga turut diharapkan bersama Fakultas Kehutanan IPB University seKtor agroforestri. Baik dalam bentuk kerjasama penelitian maupun joint publication. (MW/Zul)
ADVERTISEMENT