IPB University Hilirisasi Hasil Riset dan Inovasi Perguruan Tinggi

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
1 April 2021 19:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Wakil Rektor Bidang Bisnis dan Inovasi IPB University Paparkan Upaya Hilirisasi Hasil Riset dan Inovasi Perguruan Tinggi
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Rektor Bidang Bisnis dan Inovasi IPB University Paparkan Upaya Hilirisasi Hasil Riset dan Inovasi Perguruan Tinggi
ADVERTISEMENT
Tahun lalu, program Kedai Reka resmi diluncurkan oleh Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) untuk menjembatani antara kampus dan dunia industri. Harapannya, riset dan inovasi keluaran perguruan tinggi tidak hanya berakhir di tahap publikasi ilmiah atau prototype. Namun ide tersebut dapat dikemas sebagai produk-produk anak bangsa yang berguna untuk masyarakat luas.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal tersebut, platform Reducates menggelar Dialog Inspiratif bertemakan “Prospek Dosenpreneur dan Kemajuan Bisnis Sosial” yang mempertemukan akademisi dan entrepreneur agar dapat beraudiensi bersama dengan masyarakat, (28/03). Kegiatan tersebut turut menghadirkan Prof Erika Budiarti Laconi, Wakil Rektor Bidang Inovasi dan Bisnis IPB University yang juga Kepala Lembaga Kawasan Sains dan Teknologi IPB University untuk berbagi insight terkait peluang bisnis berbasis inovasi dan kepakaran.
Prof Erika menyebutkan bahwa sebagian besar hasil riset selama ini hanya sebatas untuk menyampaikan informasi. Padahal, hasil riset perguruan tinggi seharusnya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dan industri. Sehingga diperlukan adanya upaya hilirisasi atau komersialisasi hasil riset seperti yang diupayakan oleh IPB University.
Optimalisasi aset perguruan tinggi tersebut menurutnya perlu ada naungan berupa regulasi.
ADVERTISEMENT
IPB University sendiri selama ini menggunakan instrumen peraturan mulai undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan menteri, peraturan Majelis Wali Amanat (MWA) hingga Surat Keputusan Rektor sebagai eksekutor dalam kerjasama bisnis. Bagi Hilirasasi riset dan pengembangan inovasi akan selalu berkolaborasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kemenristek/Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Bisnis yang telah dikembangkan oleh IPB University tersebut berbasis inovasi, kepakaran dan aset sarana dan prasarana.
“Jadi kepakaran ini perlu diatur, baik kepakaran dosen, mahasiswa maupun tenaga kependidikan agar pakar kita selalu dihargai oleh pengguna,” sebutnya.
IPB University telah memiliki satuan usaha akademik untuk semakin mengembangkan inovasi-inovasi keluaran kampus. IPB University juga telah menyusun roadmap inovasi dan bisnis serta memiliki sistem data di Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) untuk mengukur Katsinov (Tingkat Kesiapan Inovasi). Roadmap tersebut memiliki serangkaian upaya hilirisasi yakni berupa perlindungan, promosi, pengembangan, hingga bridging dengan mitra bisnis.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa IPB University telah menerima penghargaan sebagai kampus terinovatif hingga empat tahun berturut-turut dan menjadi penyumbang inovasi paling prospektif terbanyak di Indonesia. Seharusnya, berbagai inovasi tersebut dapat dikembangkan agar dapat mengalir pada masyarakat melalui kerjasama triplehelix.
"Kita berpikir bahwa inovasi bisnis itu tidak hanya teknologi yang terbatas sampai hilir saja, namun akan selalu kita eksplor dan berbicara teknologi hulunya dan segala proses di dalamnya," imbuhnya.
Ia menyebutkan bahwa segala karya perguruan tinggi seharusnya dapat di-display sebagai produk komersial, sehingga membutuhkan suatu wadah. Misalnya, IPB University memiliki Gerai Produk Inovasi dan berbagai outlet, salah satunya Serambi Botani. Upaya tersebut juga terus dikembangkan agar masyarakat dapat mencintai pertanian dalam arti luas.
ADVERTISEMENT
Pengembangan kawasan inovasi seperti Science Techno Park (STP) juga menjadi wadah untuk downstream dan komersialisasi seluruh inovasi di IPB, baik secara mandiri maupun kemitraan dengan industri. (MW/Zul)