news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

IPB University Tampilkan Inovasi di Bidang Gizi untuk Membangun SDM Indonesia

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
26 Juli 2021 9:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Peringati Dies Natalis ke-16, Fema IPB University Tampilkan Inovasi di Bidang Gizi untuk Membangun SDM Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
Peringati Dies Natalis ke-16, Fema IPB University Tampilkan Inovasi di Bidang Gizi untuk Membangun SDM Indonesia
ADVERTISEMENT
Fakultas Ekologi Manusia (Fema) mengadakan webinar Inovasi Perbaikan Gizi untuk Indonesia secara online. Webinar ini merupakan rangkaian Dies Natalis Fema ke-16.
ADVERTISEMENT
Prof Ujang Sumarwan, Dekan Fema IPB University berharap bahwa webinar ini dapat memberikan solusi pemecahan masalah gizi Indonesia dan mewujudkan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) no poverty dan no hunger. Ia juga berharap bahwa webinar ini menjadi pemantik masyarakat untuk terus berinovasi.
Ketua Departemen Gizi Masyarakat IPB University, Prof Dr Sri Anna Marliyati mengungkapkan bahwa permasalahan gizi di Indonesia masih tinggi. Di antaranya gizi kurang, gizi buruk, stunting, gizi micronutrient, dan gizi lebih. Menurutnya, perbaikan gizi dapat dilakukan dengan mengembangkan berbagai upaya inovatif. Bentuknya bisa berupa produk pangan maupun edukasi perbaikan gizi masyarakat di lapang.
“Untuk itu dalam webinar ini kami menghadirkan salah satu inovasi yang bisa membantu perbaikan gizi masyarakat. Inovasi tersebut dikembangkan oleh Guru Besar Fema, Prof Clara Kusharto,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Pada kesempatan ini, Prof Clara menjelaskan bahwa kunci utama Indonesia maju adalah kualitas Sumberdaya Manusia (SDM). Sehingga penting untuk melakukan perbaikan gizi, utamanya gizi makro dan mikro.
Salah satu sumber zat gizi yang dapat diandalkan untuk meningkatkan gizi masyarakat Indonesia adalah pangan hewani.
Prof Clara mengembangkan Biskuit Clarias, pangan inovatif tinggi protein dari ikan lele. Ikan lele menjadi pilihan Prof Clara untuk mengembangkan inovasi karena digemari mayoritas penduduk Indonesia, harganya terjangkau, mudah di budidaya, pertumbuhannya cepat, dan ukurannya besar.
Hasil inovasi Prof Clara telah teruji secara klinis dan terbukti diterima oleh masyarakat. Produk ini (clarias) dapat dengan mudah ditemukan di beberapa supermarket dan online market place.
“Perbaikan gizi dibutuhkan pada semua fase kehidupan, mulai dari fase kehamilan hingga lanjut usia,” imbuh Pakar Gizi Masyarakat, IPB University ini.
ADVERTISEMENT
Selain inovasi clarias, webinar ini juga menghadirkan M Nasrul Qorib, pendiri sekaligus COE PT WAIN Health International yang mengembangkan pangan inovatof dari torbangun.
“Tanaman torbangun dapat membantu mengurangi jumlah kasus stunting di Indonesia. Torbangun adalah tanaman lokal Indonesia yang sering dimanfaatkan oleh masyarakat Batak untuk meningkatkan volume air susu ibu (ASI). Torbangun memiliki kemampuan laktagogum 65 persen lebih tinggi jika dibandingkan dengan Kapsul Fenugreek dan Maloco+B12,” imbuhnya. (Asy/Zul)