IPB University Tuan Rumah Kongres ASEAN Forestry

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
18 November 2020 21:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
IPB University Tuan Rumah Kongres ASEAN Forestry: Berikan Tujuh Rekomendasi dalam Bogor Initiative
zoom-in-whitePerbesar
IPB University Tuan Rumah Kongres ASEAN Forestry: Berikan Tujuh Rekomendasi dalam Bogor Initiative
ADVERTISEMENT
Kongres ASEAN Forestry Student Association (AFSA) yang berlangsung awal bulan lalu menghasilkan rekomendasi yang disebut Bogor Initiative. Kongres yang digelar oleh IPB University ini dihadiri 40 mahasiswa dari tujuh negara di Asia Tenggara yakni Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, Singapura dan Myanmar. Selain itu, Timor Leste juga mengikuti acara tersebut sebagai pengamat.
ADVERTISEMENT
Ada tujuh rekomendasi yang disampaikan dalam Bogor Initiative. Yakni, pertama, mengutamakan pembangunan perkebunan atau kegiatan ekonomi lainnya di hutan terdegradasi atau lahan tidak produktif, daripada mengkonversi hutan alam. Kedua, meningkatkan produktivitas hutan melalui satu izin berusaha pemanfaatan terpadu dari berbagai hasil hutan dan jasa ekosistem (multiusaha kehutanan) dalam rangka optimasi pemanfaatan lahan hutan. Ketiga, mengutamakan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan hutan multi produk untuk meningkatkan kemakmuran dan kelestarian hutan secara keseluruhan, daripada melakukan pelepasan kawasan hutan dalam sekala besar.
Keempat, meningkatkan akses jalan untuk pasar dan harga hasil hutan yang lebih baik, daripada melarang atau membatasi akses jalan menuju dan di dalam kawasan hutan yang dapat memicu terjadinya konversi hutan menjadi penggunaan lain yang memiliki nilai ekonomi lebih tinggi. Kelima, memberikan harga premium yang lebih tinggi dan membuka lebih banyak pasar untuk produk kehutanan dan pertanian yang berkelanjutan, daripada memboikot perdagangan produk kehutanan dan pertanian dari negara tropis. Keenam, menggunakan kayu dan bahan terbarukan lainnya, daripada menggunakan bahan dari sumber daya yang tidak terbarukan untuk substitusi produk. Ketujuh, menerapkan emisi per kapita sebagai indikator yang lebih adil dan berkelanjutan yang mencerminkan persamaan hak setiap individu di bumi untuk mengeluarkan emisi, daripada menggunakan indikator total emisi di suatu negara, yang sangat mungkin bias karena besarnya populasi suatu negara atau indikator emisi per produk domestik bruto (PDB) yang bias terhadap pendapatan negara, untuk mengendalikan perubahan iklim.
ADVERTISEMENT
Kongres ini merupakan bagian dari summer course yang digelar oleh Badan Eksekutif AFSA bersama Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University. Summer Course yang diikuti 100 mahasiswa dari 14 negara ini mengangkat tema Peran Pemuda dalam Pengelolaan Hutan dan Lingkungan untuk Mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selain itu, Sidang Umum AFSA menyetujui bahwa Kongres AFSA berikutnya akan diadakan di University of the Philipinnes Los Baños (UPLB). (**/Zul)
Keyword: mahasiswa IPB, summer course, kongres AFSA, Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB
Kategori SDGs: SDGs-15