news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kembalikan Kejayaan Bawang Putih Tegal, LPPM IPB Gelar FGD Bersama Petani

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
24 November 2022 10:36 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kembalikan Kejayaan Bawang Putih Tegal, LPPM IPB University Gelar FGD Bersama Petani
zoom-in-whitePerbesar
Kembalikan Kejayaan Bawang Putih Tegal, LPPM IPB University Gelar FGD Bersama Petani
ADVERTISEMENT
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tegal, dalam hal ini Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) pengembangan komoditas bawang putih di Kabupaten Tegal. Kegiatan bertempat di Learning Center, Klinik Pertanian, Desa Tuwel, Kabupaten Tegal, 15/11.
ADVERTISEMENT
Kegiatan dilakukan dalam rangka implementasi aplikasi teknologi tepat guna untuk mendukung ketahanan pangan nasional melalui program One Village One CEO (OVOC), khususnya implementasi program Patriot Pangan. Program tersebut juga menjadi bagian dari Matching Fund Patriot Pangan Kampus Merdeka yang diinisiasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI.
Materi FGD disampaikan oleh para Tenaga Ahli IPB University antara lain Dr Megawati Simanjuntak (pemasaran), Dr Sapta Raharja (pascapanen bawang merah dan putih) dan Ridwan Diaguna, SP, MSi (budidaya). Ketiganya didampingi staf LPPM bidang Penguatan Sumberdaya, Kerjasama dan Pengembangan (PSKP).
Turut hadir Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Tegal, Kepala Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam Bappedalitbang Kabupaten Tegal serta para petani bawang putih dan peserta CEO School IPB University.
ADVERTISEMENT
“Kegiatan pengembangan komoditas bawang putih di Kabupaten Tegal ini akan dilakukan pelatihan dan pendampingan mulai dari kegiatan budidaya, pascapanen hingga pemasarannya. Selain itu, kegiatan pendampingan ini akan dibantu oleh sebanyak 10 orang peserta CEO School IPB University. Mereka akan tinggal di Desa Tuwel ini selama 30 hari ke depan,” ungkap Dr Megawati Simanjuntak.
Ia berharap, adanya peserta CEO School ini sebagai jembatan penghubung antara tim peneliti dengan para petani bawang putih. Hal tersebut guna membantu memberikan solusi atas permasalahan-permasalahan yang selama ini dihadapi oleh petani, baik itu pada aktivitas budidaya, pascapanen maupun pemasaran.
“Pemasaran bawang putih merupakan kendala bagi para petani. Pasalnya, bawang putih lokal kalah dari bawang putih impor yang harganya jauh lebih murah, sehingga bawang putih lokal tidak mampu bersaing dengan bawang putih impor. Oleh karena itu, perlu ada strategi khusus yang harus dibangun bersama-sama dengan pemerintah daerah,” tutur Kholimi, salah satu petani bawang putih di Kabupaten Tegal.
ADVERTISEMENT
Menurut Sigit Dwi Nugroho, SSTP, MAP selaku Kepala Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam, Bappedalitbang Kabupaten Tegal mengharapkan adanya kegiatan ini dapat menjadi motivasi bagi para petani untuk mengembalikan kejayaan komoditas bawang putih di sana.
“Semoga komoditas bawang putih Kabupaten Tegal yang pernah berjaya pada tahun 1980-1990 dapat terulang kembali, sehingga kesejahteraan petani akan ikut meningkat. Selain itu, komoditas ini diharapkan terus dikembangkan oleh petani-petani Desa Tuwel dengan bantuan ilmu pengetahuan serta teknologi bawang putih dari IPB University,” imbuhnya.
Ia menambahkan, adanya kemajuan teknologi dan akses internet, diharapkan tutur memudahkan petani mendapat ilmu pengetahuan baru mengenai komoditas bawang putih. (Jeffry/Rz)