Konten dari Pengguna

Kolaborasi IPB University dan Astra Gelar Pelatihan Budi Daya Alpukat di Tegal

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
16 September 2025 13:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-circle
more-vertical
Kiriman Pengguna
Kolaborasi IPB University dan Astra Gelar Pelatihan Budi Daya Alpukat di Tegal
Kolaborasi IPB University dan Astra Gelar Pelatihan Budi Daya Alpukat di Tegal
Berita IPB
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kolaborasi IPB University dan Astra Gelar Pelatihan Budi Daya Alpukat di Tegal
zoom-in-whitePerbesar
Kolaborasi IPB University dan Astra Gelar Pelatihan Budi Daya Alpukat di Tegal
ADVERTISEMENT
IPB University bersama PT Astra International membuka peluang ekonomi berkelanjutan dengan mendampingi pelatihan teknik budi daya alpukat di Desa Wisata Guci, Kabupaten Tegal. Program ini menjadi bagian dari Desa Sejahtera Astra (DSA) yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus mengembangkan desa berwawasan lingkungan.
ADVERTISEMENT
Alpukat dipilih sebagai komoditas unggulan karena memiliki potensi ekonomi tinggi, cepat panen, biaya perawatan rendah, serta panen tanpa mengenal musim. Program ini melibatkan para petani dari Desa Guci, Batumirah, Tuwel, dan Rembul yang sebelumnya sudah membudidayakan alpukat namun masih terkendala keterbatasan akses informasi terkait teknik yang sesuai dengan kondisi geografis setempat.
Ketua pelaksana program dari IPB University, Muhammad Syukur, menegaskan bahwa fokus kegiatan bukan hanya pada pelatihan budi daya, melainkan juga pengelolaan potensi wisata. “Peluang budi daya alpukat di Desa Wisata Guci diharapkan dapat meningkatkan peluang ekonomi masyarakat dan memberikan alternatif wisata lain untuk para wisatawan,” ujarnya dalam sambutan.
Untuk memperkuat kapasitas petani, IPB University menghadirkan praktisi budi daya alpukat, Sigit Pramono. Melalui diskusi interaktif, ia memaparkan teknik top working sebagai metode efektif meningkatkan produktivitas pohon alpukat.
ADVERTISEMENT
“Teknik ini memperbaiki mutu tanaman yang kurang produktif dengan menyambung batang bawah pohon induk dewasa dengan entres varietas unggul. Jika alpukat ditanam dari biji tanpa stek atau grafting, kualitas buahnya tidak akan maksimal,” jelas Sigit.
Sigit juga menekankan pentingnya pemilihan varietas sesuai iklim. Tidak semua jenis alpukat cocok ditanam di daerah dingin seperti Guci. Karena itu, varietas hass dan miki direkomendasikan sebagai pilihan utama.
Kegiatan yang turut dihadiri para penyuluh pertanian lapang (PPL) Kecamatan Bumijawa ini disambut antusias masyarakat. Mereka bahkan mengusulkan adanya pendampingan lanjutan untuk penanaman skala besar di lahan, mulai dari pemilihan bibit, penyemaian, metode penanaman, pemeliharaan, pemanenan, hingga pemasaran.
Harapannya, pendampingan ini menjadi jalan baru bagi masyarakat Guci dalam meningkatkan kesejahteraan melalui pertanian berkelanjutan dan pariwisata berbasis alpukat. (*/Rz)
ADVERTISEMENT