Kolaborasi IPB University dan Prudential Kaji Strategi Kelola Manajemen Risiko

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
30 Juli 2021 13:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kolaborasi IPB University dan Prudential Kaji Strategi Kelola Manajemen Risiko
zoom-in-whitePerbesar
Kolaborasi IPB University dan Prudential Kaji Strategi Kelola Manajemen Risiko
ADVERTISEMENT
IPB Univeristy bersama dengan PT Prudential Life Assurance gelar Financial Risk Management in Product Design and Implementation, (29/7). Prof Dodik Ridho Nurrochmat, Wakil Rektor Bidang Internasionalisasi, Kerjasama dan Hubungan Alumni IPB University mengungkapkan bahwa manajemen risiko hal penting terutama dalam beberapa tahun terakhir.
ADVERTISEMENT
“Ilmu tersebut sangat penting bagi siapa saja yang bekerja di industri keuangan. Mengingat manajemen risiko adalah bagian dari setiap individu, maka melalui webinar ini diharapkan dapat membuka wawasan kita bersama mengenai manajemen risiko terutama di tengah pandemi. Semoga kerjasama antara IPB University dengan Prudential Indonesia bisa terus semakin baik,” ujarnya.
Chief Human Resources Officer PT Prudential Life Assurance Indrijati Rahayoe mengungkapkan komitmen perusahaannya untuk selalu dekat dengan mahasiswa.
“Ini adalah salah satu cara kita menjembatani gap antara dunia usaha dengan dunia institusi pendidikan. Prudential adalah salah satu perusahaan yang berusaha men-support terlaksananya kampus merdeka yang menjadi arahan pemerintah untuk mendekatkan mahasiswa dengan dunia usaha,” ungkapnya.
Tujuan Prudential datang ke kampus, kata Indri, adalah dalam rangka sharing ilmu dari dunia usaha. Ini menjadi bentuk komitmen Prudential sebagai salah satu lembaga asuransi terbesar di Indonesia yang memiliki moral obligation dan tanggung jawab sosial.
ADVERTISEMENT
“Kita harus bersama-sama menciptakan talent-talent Indonesia yang bisa membanggakan dunia industri dan membanggakan secara nasional,” ujar Indri.
Suka duka di financial risk management kemudian dijelaskan oleh Yenie Rahardja, Head of Financial Risk Management Actuarial. “Suka dukanya yaitu seperti dikejar deadline dan lain-lain. Kecerdasan analitycal dan technycal ini perlu. Hal yang harus dimiliki adalah communication skill. Di dunia kerja, yang kebanyakan stakeholdernya bukan orang technycal, kita harus bisa menginterpretasikan dengan cepat. Apabila ada kesempatan diskusi dan bicara maka gunakanlah sebaik-baiknya, dan teruslah berlatih,” ungkapnya. (SHM/Zul)