Konsep Agromaritim 4.0 IPB University dalam Mewujudkan Kedaulatan Pangan

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
30 Maret 2021 9:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kenali Lebih Jauh Konsep Agromaritim 4.0 IPB University dalam Mewujudkan Kedaulatan Pangan
zoom-in-whitePerbesar
Kenali Lebih Jauh Konsep Agromaritim 4.0 IPB University dalam Mewujudkan Kedaulatan Pangan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Konsep Agromaritim 4.0 di IPB University sudah mulai dikembangkan sebagai respons terhadap pengembangan revolusi industri 4.0 dan aspek keberlanjutan. Konsep tersebut perlu disampaikan pada mahasiswa pascasarjana agar bisa membuka wawasan dan memberikan gambaran singkat untuk pengembangan riset lebih lanjut.
ADVERTISEMENT
Forum Wacana IPB University menyelenggarakan diskusi ilmiah untuk membedah konsep, tantangan, implementasi Agro-Maritim 4.0 dan dampaknya terhadap peningkatan produktivitas, efisiensi, daya saing dan kesejahteraan masyarakat, bersama pakar di bidangnya, (27/03).
Agromaritim 4.0 sendiri memiliki definisi integrasi pengelolaan wilayah darat dan laut secara inklusif yang melibatkan sistem sosial, ekonomi, dan ekologi yang kompleks. Sehingga membutuhkan pendekatan transdisiplin, terpadu dan partisipatif. Konsep tersebut dibangun untuk meningkatkan aspek keberlanjutan, kesejahteraan, keadilan dan kedaulatan negara.
IPB Univeristy telah bersiap diri untuk melakukan riset-riset terkait agromaritim 4.0 melalui pusat studi serta melalui buku pendidikan pengembangan penelitian agromaritim 4.0 yang dikembangkan oleh para pakar di IPB University.
Prof Yandra Arkeman, Pakar Agromaritim 4.0 yang juga dosen IPB University dari Fakultas Teknologi Pertanian menyebutkan bahwa konsep agromaritim 4.0 menjadi sangat penting untuk saat ini dan masa depan untuk menjamin kemandirian pangan. Indonesia membutuhkan pertanian yang cerdas, presisi dan ramah lingkungan menggunakan teknologi industri 4.0.
ADVERTISEMENT
"IPB University dengan berbagai inovasinya telah berusaha untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas pertanian dan agromartim. Dalam aplikasinya didorong dengan menggunakan teknologi maju seperti kecerdasan buatan dan sistem blockchain, " ungkapnya.
Ciri khas industri 4.0 menurutnya dapat ditemukan melalui penggunaan dua teknologi yakni cyber physical system dan intelligence decision support system yang harus didukung oleh perangkat dan internet generasi terbaru. "Fungsi kedua teknologi tersebut diperlukan untuk memproses data dan melakukan intepretasi data yang krusial bagi pertanian presisi, " imbuhnya.
Dikatakannya, sistem blockchain juga diperlukan untuk menjamin ketertelusuran produk bagi proses transaksi. Aplikasi agromaritim 4.0 dikatakan sudah mencakup kebutuhan dari hulu ke hilir.
“Hambatan dalam pengembangan agromaritim 4.0 ini yaitu mindset yang kurang atau resisten (kecurigaan) terhadap teknologi,” sebutnya.
ADVERTISEMENT
Dr Irzal Effendi, Pakar Agromaritim 4.0 dan dosen IPB University dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan juga turut menyampaikan bahwa aplikasi agromaritim 4.0 telah diterapkan pada aplikasi akuakultur 4.0. Dengan adanya pengembangan akuakultur 4.0, peningkatan produktivitas hasil perairan menjadi lebih terjamin dan tertelusuri dengan lebih presisi. Konsep agromaritim 4.0 baik bagi kegiatan produksi di darat maupun di laut umumnya mengandalkan pertanian yang cerdas dan presisi. Mulai dari pemilihan lokasi, penebaran bibit, pemberian pakan, pengawasan kesehatan ikan, hingga panen bahkan hingga mencapai tangan konsumen, sudah terprogram dengan baik.
“Pada setiap segmen akuakultur ini bisa kita beri konten-konten industri 4.0 seperti pemilihan lokasi dapat menggunakan drone, pemeriksaan kualitas air secara cerdas dan remote, juga dapat dilakukan secara real time. Jadi di dalam konsep ini kita kembangkan sistem instrumentasi, sistem integrasi dan sistem otomatisasinya menuju smart aquakultur system,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Diuraikannya, penerapan teknologi presisi tinggi bahkan diharapkan akan lebih mudah lagi melalui smartphone. Konten-konten akan tersambung antara gateway dan wadah produksi budidaya agar datanya terkumpul sebagai database. Dari database tersebut pemantauan akan data karamba maupun pemberian pakan akan lebih mudah dan cepat.
"IPB University telah mencoba mengembangkan teknologi serupa di Lampung, yakni sistem kebun bibit rumput laut. Teknologi tersebut berguna untuk mendapatkan data berdasarkan bibit yang disebarkan dan dikumpulkan sebagai satu big data sentra produksi. Aplikasinya dapat berguna untuk menginformasikan karakteristik kawasan budidaya terkini dan atau sebagai kalender musim, " jelasnya.
Ia juga menyinggung pengembangan agromaritim 4.0 dalam konteks Merdeka Belajar Kampus Merdeka, yakni dalam rangka meningkatkan pengembangan masyarakat di lapangan. Diharapkan pula adanya peningkatan produksi yang dilakukan bersama-sama dengan perguruan tinggi, industri dan masyarakat dengan suatu master plan. Hasil yang diharapkan berupa mobilitas yang tinggi antar stakeholder sehingga dapat menjadi saluran bagi teknologi yang terintegrasi. Selain itu sebagai wadah pengembangan sistem teknologi yang mantap serta mencetak sumberdaya manusia yang kompeten. (MW/Zl)
ADVERTISEMENT