news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Lembaga Kawasan Sains & Teknologi IPB University Fasilitasi Implementasi Inovasi

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
14 Oktober 2021 16:15 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Lembaga Kawasan Sains dan Teknologi IPB University Fasilitasi Implementasi Inovasi
zoom-in-whitePerbesar
Lembaga Kawasan Sains dan Teknologi IPB University Fasilitasi Implementasi Inovasi
ADVERTISEMENT
IPB University melalui Lembaga Kawasan Sains dan Teknologi (LKST) bekerjasama dengan Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) memfasilitasi implementasi inovasi bagi para inventor dan mitra (startup dan industri).
ADVERTISEMENT
Wakil Kepala bidang Inkubator Bisnis dan Kemitraan Industri, LKST IPB University, Dr Rokhani Hasbullah melaporkan, dari hasil seleksi yang telah dilakukan, terpilih sebanyak empat inventor yang akan didampingi. Pendampingan ini dimaksudkan untuk mengembangkan produknya bersama startup/industri sebagai mitranya.
Keempat inventor tersebut adalah Prof Joko Santoso dengan inovasi Tembora (tempe rumput laut keripik pencegah diabetes), Prof Khaswar Syamsu (serbuk pandan instant), Dr Tjahja Muhandri (nasi instan siap saji lengkap dengan lauk), dan Dr Syafitri Hidayati (minuman instan teh karas tulang). Adapun sebagai mitranya adalah Bambang Suyikno (PT Djava Sukses Abadi), Irvan Didi (PT Klambir Mitra Utama Internasional), Andry Suhaili (PT Kokikit), dan Indra Thamrin (CV Sari Hijau Lestari).
Dr Rokhani menyebut, sehubungan dengan program implementasi inovasi tersebut, pihaknya menyelenggarakan workshop Penyusunan Target Output, Action Plan dan Rancangan Anggaran Biaya (RAB), di Hotel Permata Bogor, 11/10.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut ia menjelaskan, tujuan dari program ini adalah mengimplementasikan invensi yang telah dihasilkan oleh inventor di Kawasan Sains dan Teknologi serta memberikan bantuan teknis dari inventor kepada startup atau industri untuk meningkatkan produksi dan atau mengatasi permasalahan dalam proses produksi.
“Invensi dari hasil riset tidak serta merta bisa di scale-up dan diimplementasikan oleh mitra; perlu ada sentuhan untuk meningkatkan tingkat kesiapan teknologi (TRL) sehingga dihasilkan teknologi dan produk yang proven dan siap diadopsi oleh industry,” kata Dr Rokhani.
Ia pun menjelaskan, agar produk tersebut bisa diterima pasar dan berdifusi ke masyarakat, mitra industri yang akan mengkomersialkannya harus mampu mempromosikan, menunjukkan keunikan dan value propositionnya. Program ini diharapkan mampu mengantarkan produk invensi yang dihasilkan kampus dapat menembus pasar dan berdampak pada pertumbuhan ekonomi.
ADVERTISEMENT
Wakil Rektor Bidang Inovasi dan Bisnis/Kepala LKST IPB University, Prof Erika B Laconi dalam sambutannya menyampaikan, LKST berkomitmen untuk mendampingi dalam implementasi inovasi. Pendampingan ini dilakukan agar dihasilkan produk yang siap diproduksi secara massal dan dikomersialkan oleh mitra.
“Kerjasama antara inventor dengan mitra harus harmonis, terutama untuk melakukan uji coba produksi yang dapat menjamin mutu, keamanan dan kehalalan produk serta sesuai dengan preferensi konsumen,” kata Prof Erika B Laconi.
Ia pun berharap, program ini dapat dihasilkan produk dengan teknologi proses yang telah teruji untuk menjamin mutu dan keamanannya serta diterima konsumen. Output program yang diharapkan antara lain adalah prototipe produk, dokumentasi (video) proses produksi, serta pengurusan Hak Kekayaan Intelektual (HKI).
ADVERTISEMENT
Workshop ini juga dihadiri oleh Wakil Kepala bidang Inovasi dan Alih Teknologi, Dr Tri Prartono selaku reviewer beserta para Asisten Bidang dan Staf LKST. (*/RA)