Mahasiswa Biokimia IPB University Pelajari Penyakit Menular Seksual

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
22 September 2019 21:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
#Mahasiswa Biokimia IPB University Pelajari Penyakit Menular Seksual Melalui UBIQUINON 2019
zoom-in-whitePerbesar
#Mahasiswa Biokimia IPB University Pelajari Penyakit Menular Seksual Melalui UBIQUINON 2019
ADVERTISEMENT
Angka penderita penyakit menular khususnya penyakit menular seksual semakin meningkat setiap tahunnya. Organisasi Kesehatan Dunia, World Health Organization (WHO) menyatakan lebih dari satu juta orang di dunia didiagnosis menderita Penyakit Menular Seksual (PMS) setiap harinya. Penyakit menular seksual yang menyerang organ seksual itu meliputi klamidia, gonore, trikomoniasis dan sifilis. Prihatin akan hal tersebut, Community of Research and Education in Biochemistry (CREBs) IPB University melalui divisi Research and Education (REDUCTION) mengadakan kegiatan UBIQUINON (Using Biochemistry to Inspect an Unique Phenomenon) yang fokus pada pengkajian penyakit menular seksual di Indonesia.
ADVERTISEMENT
UBIQUINON merupakan acara seminar, talkshow, dan kompetisi karya tulis mengenai isu yang berkaitan dengan ilmu biokimia. UBI Talks berisi seminar dan talkshow yang menghadirkan pembicara yang membahas tema terkait penyakit menular di Indonesia, termasuk penyakit menular seksual.
Dr Syamsul Falah, Ketua Departemen Biokimia IPB University mengatakan kegiatan ini merupakan wadah bagi mahasiswa untuk memperluas wawasan terkait kejadian sehari-hari yang berkaitan dengan ilmu biokimia, seperti isu-isu kesehatan yang trend saat ini.
“Tingginya peningkatan suatu penyakit, seperti penyakit menular harus diiringi dengan perkembangan penelitian terkait penyakit tersebut. Ini akan menarik dan semoga bisa memotivasi mahasiswa untuk menjaga kesehatan dari penyakit menular dan mencoba mengembangkan riset terkait penyakit tersebut,” papar Dr Syamsul dalam sambutannya di Auditorium Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) IPB University, Kampus Dramaga Bogor (8/9).
ADVERTISEMENT
Hadir sebagai pembicara seminar, dr Husnawati, M.Si, dosen biokimia di IPB University yang memaparkan terkait penyakit menular seksual dalam pandangan biokimia. Penyakit menular seksual akan menggangu sistem tubuh, dampaknya complicated karena mempengaruhi sistem imun.
“Wawasan terkait infeksi menular seksual (IMS) ini sangat penting untuk mencegah agar tidak terjangkit penyakit IMS. Umumnya IMS malah tidak menimbulkan gejala sama sekali. Itu sebabnya penyakit ini sulit untuk didiagnosis sampai komplikasinya sudah muncul serius, untuk itu, menjaga diri dari pergaulan bebas dan semacamnya menjadi prioritas,” papar dr Husna.
Sementara itu pada kegiatan talkshow menghadirkan dua pembicara yang kompeten dalam masalah penyakit menular seksual. Dr. Hanny Nilasari yang merupakan pakar penyakit kulit dan kelamin yang aktif di Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) menekankan bahwa peningkatan kasus IMS yang signifikan menjadi sangat mengkhawatirkan. Wawasan atau pengetahuan terkait bahaya dan risiko IMS menjadi salah satu tameng diri agar bisa terjaga dari penyakit tersebut.
ADVERTISEMENT
“Saya yakin untuk kalangan mahasiswa terutama mahasiswa yang hadir di sini sudah paham betul dampak, bahaya dan risiko dari IMS ini. Kami mengharapkan, para mahasiswa sebagai penyambung suara dari kami, sebagai penyebar ilmu yang peduli terhadap kesehatan khususnya masalah penyakit menular seksual,” imbuh dr Hanny.
Selain dr Hanny, hadir juga dr Niken Wastu Palupi selaku Kepala Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Jakarta. Melalui pengalaman dr Niken di laboratorium, prosedur penanganan infeksi menular seksual di laboratorium diawali dari deteksi, screening, dan diagnose penyakit.
“Penanganan skala lab penyakit menular seksual ini melibatkan tiga bagian yaitu mikrobiologi, biomolekuler, dan imunitas. IMS merupakan penyakit kompleks yang harus ditangani secara serius oleh dokter yang bersangkutan. Saya berharap, anak muda atau mahasiswa selalu memperkuat proteksi diri untuk mencegah terinfeksi penyakit menular seksual,” papar dr Niken.
ADVERTISEMENT
Rangkaian UBIQUINON 2019 juga dilengkapi dengan Lomba Karya Tulis Ilmiah tingkat mahasiswa nasional. Ada 10 tim yang lolos babak presentasi untuk bertanding dalam acara ini. Ahmad Nurdin, selaku Ketua Pelaksana mengharapkan event ini menjadi langkah untuk menjaga gaya hidup agar dapat mencegah ataupun mengatasi penyakit infeksi menular seksual. (husna/Zul)
Keyword: IMS, Penyakit Seksual Menular, UBIQUINON 2019, Biokimia, IPB University
Narasumber: Ahmad Nurdin (082125807821)