Mahasiswa IPB Ubah Limbah Plastik dan Pertanian Jadi Energi Terbarukan

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
19 Juli 2019 11:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mahasiswa IPB University Ubah Limbah Plastik dan Pertanian Jadi Energi Terbarukan
Inovasi Mahasiswa IPB University
Sebagian besar limbah plastik dibuang di tempat pembuangan sampah atau dibakar. Penanganan yang tepat dalam pengolahan limbah plastik merupakan hal penting dalam mengatasi permasalahan lingkungan. Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan sistem ketatalaksanaan yang jelas, akurat dan optimal.
ADVERTISEMENT
Sama halnya limbah plastik, limbah pertanian juga memerlukan penanganan khusus. Ada tiga cara untuk mengelola dan memanfaatkan limbah plastik yaitu landfilling, insinerasi dengan atau tanpa energy recovery dan daur ulang (recycling). Landfilling dan insinerasi tidak bisa menjadi solusi karena landfilling membutuhkan area yang sangat luas dan sangat mahal. Sedangkan insinerasi menimbulkan emisi yang berbahaya seperti nitrogen oksida, sulfur oksida dan karbon monoksida dan banyak lainnya.
Salah satu solusi dari masalah ini adalah dengan menggunakan sistem proses pirolisis dalam pengolahan limbah plastik dan pertanian. Proses pirolisis digunakan karena ramah lingkungan dan biayanya relatif rendah, portable, bisa dipasang di lahan sempit, ramah lingkungan, efisiensi waktu karena dua bahan limbah berbeda mengalami proses pirolisis cepat secara bersamaan dalam waktu relatif singkat pada reaktor ganda, aman, dan kinerja yang optimal.
ADVERTISEMENT
Pirolisis adalah dekomposisi dari material tanpa adanya oksigen atau dengan sedikit oksigen, dengan suhu tinggi yang mereduksi plastik. Hasil dari pirolisis ini ada tiga jenis yaitu produk cair (minyak), gas dan residu padat. Limbah organik seperti tongkol jagung, ranting pohon, tempurung kelapa dan biomassa lainnya dapat diproses dengan pirolisis sehingga lebih bermanfaat. Bahkan bisa untuk pengawet makanan pada ikan segar, daging sapi atau ruminansia segar dan daging ayam serta bahan pangan lainnya yang memerlukan bahan pengawet makanan secara organik tanpa bahan kimia.
Satu tim mahasiswa IPB University yang terdiri dari Kingking Butar Butar, Alexander Salvatoris Febrian Hutomo dan Thomas Chenlin dalam Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC) membuat DROPYS Dual Reactors Portable. Inovasi pembuatan alat pirolisis cepat ini dibimbing oleh Dr Ir Radite PA Setiawan, MAgr.
ADVERTISEMENT
DROPYS Dual Reactors Portable adalah alat yang bisa mengolah limbah plastik dan pertanian menjadi energi terbarukan dengan proses pirolisis cepat secara bersamaan. Proses kerjanya adalah Dual Reactor Portable dipanaskan hingga mencapai suhu 4000 derajat celsius untuk reaktor atas berbahan organik dan 6000 derajat celsius untuk reaktor bawah berbahan plastik. Setelah itu terjadi proses destilasi. Bahan yang sudah dipanaskan akan menguap dan melewati kondensor untuk proses kondensasi sehingga menjadi distilat atau asap cair dengan waktu yang relatif singkat.
Ujicoba dilakukan pada limbah anorganik (plastik PET) dengan berat awal 682.6 gram dan menghasilkan distilat (asap cair) 25.7 gram, gas 432.8 gram dan char (residu) 224.1 gram. Sementara untuk limbah anorganik (ranting kayu) dengan berat awal 614.5 gram menghasilkan distilat 12.7 gram, residu, gas dan bahan yang belum terpirolisis saat chamber plastik sudah selesai.
ADVERTISEMENT
“Tahap selanjutnya adalah pengujian sampel asap cair yang dihasilkan dengan menggunakan GC-MS untuk fraksinasi dan karakterisasi sehingga diperoleh data kandungan senyawa kualitas bahan bakar dan kandungan senyawa fenol untuk pengawet makanan,” ujar Kingking selaku Ketua Tim.(dh/Zul)
Keyword: DROPYS Dual Reactors Portable, pirolisis, limbah plastik dan pertanian, PKM KC 2019, IPB University