Mahasiswa IPB University Ciptakan Mobile Spray Fogger

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
20 Oktober 2021 11:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mahasiswa IPB University Ciptakan Mobile Spray Fogger
zoom-in-whitePerbesar
Mahasiswa IPB University Ciptakan Mobile Spray Fogger
ADVERTISEMENT
Sebanyak lima mahasiswa IPB University dari Departemen Teknik Mesin dan Biosistem berhasil membuat inovasi alat Mobile Spray Fogger (MSF). Alat ini dibuat dengan tujuan untuk mempermudah pengoperasian mesin fogging dan meningkatkan efektivitas pembasmian hama pada tanaman kelapa sawit.
ADVERTISEMENT
Lima mahasiswa IPB University itu adalah Zavira Mega Ayu, Muhammad Haikal Kusidian, Riza Fahri, Raesa Firdiansyah Pratama, dan Anik Rahayu. Dengan bimbingan Dr Gatot Pramuhadi, kelimanya berhasil mendapat pendanaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang Karya Inovatif (PKM-KI).
Zafira Mega Ayu, selaku ketua tim menjelaskan, alat MSF merupakan alat bantu dalam proses pengaplikasian pestisida. Ia mengklaim alat ini dapat menghasilkan kabut pestisida optimum dengan menggabungkan output dari mesin fogging, sprayer elektrik dan air blower.
“Alat MSF memiliki desain yang ergonomis, dapat naik dan turun sesuai tinggi tanaman kelapa sawit sehingga dengan mudah dioperasikan oleh petani sawit,” terang Zafira Mega Ayu.
Mahasiswa IPB University itu menyebut, Mobile Spray Fogger dapat dioperasikan dengan mudah. Tidak hanya itu, alat ini juga dapat didorong berpindah-pindah dari tanaman sawit yang satu ke tanaman sawit lainnya.
ADVERTISEMENT
“Hal tersebut dapat mengurangi kelelahan operator saat mengaplikasikan pestisida menggunakan mesin fogging yang dijinjing,” tambah Zafira.
Lebih lanjut, Zafira menerangkan, penggabungan output dari mesin fogging, sprayer elektrik dan air blower dapat meningkatkan daya lekat pestisida ke objek (hama). Tidak hanya itu, dengan alat ini, aplikasi pestisida lebih seragam dan merata, serta suhu yang dihasilkan lebih rendah.
Menurut Raesa Firdiansyah, kenyamanan, keselamatan, dan kesehatan operator juga meningkat. Hal ini karena risiko penyakit dan cedera yang diakibatkan penggunaan mesin fogging secara manual seperti risiko sakit punggung, rusaknya indera penciuman yang disebabkan asap terlalu dekat dengan operator, dan cedera pada tangan dapat teratasi.
Sementara itu, Haikal Kusidian menjelaskan, stang kemudi MSF didesain secara ergonomis dan diberi hand grip. Hal ini bertujuan agar operator dengan mudah dan nyaman saat mengoperasikan alat tersebut.
ADVERTISEMENT
“Pada saat fogging berada pada ketinggian maksimum, MSF aman digunakan atau seimbang karena alat ini telah dianalisis keseimbangannya,” katanya. (*/RA)