Mahasiswa IPB University Ciptakan Pakan Kepiting, Percepat Proses Molting

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
29 Agustus 2022 11:15 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mahasiswa IPB University Ciptakan Pakan Kepiting, Percepat Proses Molting
zoom-in-whitePerbesar
Mahasiswa IPB University Ciptakan Pakan Kepiting, Percepat Proses Molting
ADVERTISEMENT
Salah satu tim Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan (PKM-K) IPB University berhasil menciptakan sebuah produk inovasi pakan kepiting. Produk yang diberi nama SAMARA ini memanfaatkan ampas tahu, maggot dan cangkang kerang hijau sebagai pelet pakan alternatif kepiting bakau (Scylla serrata).
ADVERTISEMENT
Tim yang beranggota lima mahasiswa dari tiga departemen yang berbeda ini memiliki tujuan untuk membantu para pembudidaya kepiting dalam meningkatkan produksi dan pertumbuhan bobot kepiting. Tim PKM-K SAMARA dipimpin oleh Salsabila Shafiyah Putri dari Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan. Anggota lainnya yaitu Audia Anjani (Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan), Nur Afra Nabilla (Departemen Agribisnis), Abdullah Tsaqif Attaqiy (Departemen Agribisnis) dan Rafli Arya Fahrezi (Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem). Selama menjalani rangkaian kegiatan PKM 2022, Tim SAMARA didampingi oleh Dudi Muhammad Wildan, SPi, MSi selaku dosen pendamping dari Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan.
“Kepiting bakau menjadi salah satu komoditas perikanan yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan memiliki kandungan gizi yang baik untuk kesehatan manusia. Oleh karena itu, permintaan kepiting bakau terus meningkat,” ujar Salsabila.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik tahun 2018, pemenuhan pasar ekspor dan dalam negeri dari kepiting bakau masih berasal dari hasil tangkapan alam sebesar 65 persen berbanding 35 persen dengan budidaya. Jika hal tersebut tidak diimbangi dengan usaha budidaya maka akan terjadi penurunan populasi terhadap kepiting. Oleh karena itu, budidaya kepiting dapat menjadi solusi untuk permasalahan tersebut.
Salsa dan tim mengungkapkan bahwa permasalahan yang kini sedang dihadapi oleh pembudidaya kepiting adalah terkait pakan. Pakan menjadi salah satu faktor penentu dalam keberhasilan sebuah budidaya. “Hingga saat ini, pemberian pakan dalam budidaya kepiting masih menggunakan ikan rucah yang memiliki beberapa kekurangan. Ketersediaan ikan rucah yang tergantung dengan musim. Ikan rucah juga mudah busuk sehingga tidak bisa disimpan dalam jangka waktu lama. Kandungan gizi pada ikan rucah tidak stabil dan tidak praktis karena dalam proses persiapannya membutuhkan waktu yang cukup lama,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, lanjutnya, Tim SAMARA hadir dengan menciptakan sebuah produk inovasi pakan untuk kepiting berupa pellet. Harapannya, inovasi ini dapat menjadi solusi bagi para pembudidaya terkait pemberian pakan terhadap kepiting.
“SAMARA yang terbuat dari tiga bahan dasar utama yaitu ampas tahu, maggot, dan cangkang kerang hijau memiliki beberapa keunggulan. Yakni tidak mudah busuk dan tidak mudah hancur sehingga dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama. Pakan ini juga bisa mempercepat molting karena kandungan gizi SAMARA sudah disesuaikan dengan kebutuhan kepiting. Selain itu, lebih praktis karena dapat diberikan langsung kepada kepiting,” jelasnya. (**/Zul)