Mahasiswa IPB University Teliti Asrama Kampus untuk Kualitas Tidur Mahasiswa

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
7 September 2021 9:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mahasiswa IPB University Teliti Asrama Kampus untuk Kualitas Tidur Mahasiswa
zoom-in-whitePerbesar
Mahasiswa IPB University Teliti Asrama Kampus untuk Kualitas Tidur Mahasiswa
ADVERTISEMENT
Asrama IPB University di kampus IPB Dramaga memiliki posisi gedung yang dipenuhi oleh pohon yang rindang. Bahkan beberapa asrama dilengkapi dengan fasilitas alam yang berbasis forest healing. Hal ini mendorong empat mahasiswa IPB University untuk melakukan penelitian yang menguji tentang peran asrama dalam mendukung kesehatan mahasiswa.
ADVERTISEMENT
Mereka adalah Muhammad Dyaz Tri Nurminda dan Jenny Mulyani (Departemen Manajemen), Muhammad Hasbiriza (Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan) serta Radja Ahmad Nur Fikri (Departemen Statistika).
Penelitian ini berjudul, “Foremitory: Asrama Berbasis Forest Healing untuk Meningkatkan Kualitas Tidur dan Kesehatan Mahasiswa dengan Studi Kasus Asrama PPKU IPB” ini merupakan bagian dari Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2021.
“Selain keharusan mengerjakan tugas hingga larut malam, mahasiswa juga terkadang mengalami Quarter Life Crisis. Quarter Life Crisis ini membuat mahasiswa khawatir akan masa depan yang akan datang sehingga kesulitan untuk tidur. Ditambah dengan kegiatan non-akademik seperti organisasi dan kepanitiaan, rata-rata jam tidur mahasiswa hanya berkisar 5-6 jam dari seharusnya 6-8 jam,” ujar Dyaz selaku Ketua Tim PKM.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, waktu tidur yang sedikit ditambah dengan kualitas tidur yang buruk akan mengganggu kesehatan fisiologis dan psikologis yang berdampak pada prestasi mahasiswa.
Awalnya ide ini terinspirasi dari keresahan Dyaz yang awalnya memiliki gangguan pada kualitas tidurnya selama kuliah. Didasarkan pada keresahan itu Dyaz kemudian mengajak rekannya Jenny, Hasbi dan Radja untuk berdiskusi dan menemukan suatu opsi yang mungkin dapat menjadi solusi yaitu asrama berbasis forest healing.
“Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan mencolok antara kedua asrama yang memiliki kondisi yang hampir mirip sehingga hasilnya tidak signifikan. Namun mahasiswa yang tinggal di asrama yang berbasis forest healing cenderung memiliki kualitas tidur yang lebih baik,” ungkap Dyaz.
Dyaz dan timnya berharap agar penelitian ini dapat dipublikasikan pada jurnal nasional serta dapat dilanjutkan dengan representasi asrama yang lebih sesuai. “Selain itu tentu saja harapan dari kelompok kami adalah lolos ke tahap Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS),” tutupnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Dosen IPB University yang menjadi pembimbing mahasiswa, Farida Ratna Dewi, SE, MM, ME, topik penelitian ini dapat menjadi inspirasi untuk pembangunan asrama dan lingkungannya. (SHM/Zul)