Mahasiswa KKN-T Inovasi PB Resmikan Ecobrick di Dadap Beach Display, Indramayu

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
3 Agustus 2023 9:58 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mahasiswa KKN-T Inovasi PB Resmikan Ecobrick di Dadap Beach Display, Indramayu
zoom-in-whitePerbesar
Mahasiswa KKN-T Inovasi PB Resmikan Ecobrick di Dadap Beach Display, Indramayu
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Inovasi IPB University dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) mengadakan kegiatan Sosialisasi dan Peresmian Ecobrick di Desa Dadap, Kecamatan Juntinyuat, Indramayu, Jawa Barat. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah sekali pakai, terutama plastik.
ADVERTISEMENT
“Ecobrick adalah sebuah konsep mengumpulkan dan mengemas plastik bekas ke dalam botol plastik (biasanya botol air mineral) hingga padat. Dalam proses ecobrick, botol plastik diisi dengan potongan-potongan plastik, termasuk sampah plastik non-daur ulang seperti kantong plastik, pembungkus makanan dan berbagai jenis limbah plastik lainnya,” jelas Amanda Tri Persada selaku Koordinator Desa KKN-T Inovasi IPB University di Desa Dadap.
Ia menambahkan, tujuan dari ecobrick adalah untuk menciptakan material bangunan yang ramah lingkungan yang dapat digunakan untuk berbagai proyek konstruksi seperti dinding, bangku atau fasilitas lainnya. Dengan cara ini, plastik yang sebelumnya menjadi limbah yang berpotensi mencemari lingkungan dapat dijadikan sumber daya dan dihindarkan dari pembuangan di tempat pembuangan akhir.
Sosialisasi ecobrick dilakukan bersama dengan 27 orang siswa kelas enam di SD Negeri 4 Desa Dadap. Sosialisasi diisi dengan materi tentang pentingnya mengelola sampah dan cara pembuatan ecobrick. Amanda berharap, kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran anak-anak bahwa mengurangi sampah dapat dilakukan oleh semua orang bahkan siswa sekolah dasar.
ADVERTISEMENT
“Hasil pembuatan ecobrick dari anak-anak SD ini akan dipajang di Dadap Beach Display. Semoga ecobrick ini dapat meningkatkan kesadaran siswa dan dapat mengembangkan potensi wisata di Desa Dadap,” harap Amanda.
Peresmian Ecobrick berlokasi di Dadap Beach Display. Kegiatan ini diikuti oleh perangkat desa, seperti kuwu (kepala desa), kepala dusun, ketua RW dan RT, juga Relawan Lingkungan Desa Dadap. Ecobrick berbentuk hati dipasang di Dadap Beach Display untuk menambah objek wisata di Desa Dadap. Rangka besi untuk menopang ecobrick tersebut terdiri dari 204 botol yang berisi 200-250 gram plastik kemasan per botolnya. Limbah plastik yang digunakan didapat dari penggunaan plastik sehari-hari dan pemungutan sampah dari jalan sekitar desa.
“Plastik jika dibakar akan menghasilkan gas metana. Jika dibuang ke laut akan dimakan oleh ikan dan menyebabkan kematian. Sampah adalah tanggung jawab bersama yaitu masyarakat. Kita berikan apresiasi untuk teman-teman mahasiswa IPB University dalam memberikan titik awal pengelolaan sampah,” ucap Asyriqin SW, SSos selaku Kuwu Desa Dadap.
ADVERTISEMENT
Desa Dadap yang merupakan desa terbesar di Kabupaten Indramayu memiliki program terbesar yaitu penanganan sampah dengan anggaran biaya mencapai 2,4 miliar rupiah. Program ini terus dilaksanakan untuk menyadarkan masyarakat bahwa sampah adalah tanggung jawab bersama.
“Peresmian ini bukan sebagai seremonial, tetapi dapat dijalankan secara berkelanjutan untuk menanamkan kecintaan dan kepedulian kita untuk menciptakan desa yang lebih baik,” pesan Kuwu Desa Dadap saat pemotongan pita Peresmian Ecobrick.
“Saya berharap ini menjadi langkah baru pengelolaan sampah yang dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan dan masyarakat Desa ini,” sambung Bambang Riyanto, SPi, MSi selaku Dosen Pembimbing Lapangan KKN-T Inovasi IPB University di Desa Dadap. (*/Rz)