Mahasiswa KKN-T IPB University Buat Program Ikatan Cinta di Desa Pasir Gaok

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
19 Agustus 2022 10:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mahasiswa KKN-T IPB University Buat Program Ikatan Cinta di Desa Pasir Gaok
zoom-in-whitePerbesar
Mahasiswa KKN-T IPB University Buat Program Ikatan Cinta di Desa Pasir Gaok
ADVERTISEMENT
Mahasiswa IPB University yang tengah melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata-Tematik (KKN-T) di Desa Pasir Gaok, Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat membuat program Ikatan Cinta. Program ini dilakukan untuk mewujudkan ketahanan pangan, dan menjawab permasalahan Desa Pasir Gaok.
ADVERTISEMENT
Pasirgaok merupakan desa yang mayoritas masyarakatnya bekerja sebagai buruh pekerja, baik di dalam maupun luar desa. Potensi Desa Pasirgaok cukup beragam, dimulai dari masyarakat yang didominasi usia muda, lahan pertanian yang tersedia cukup melimpah serta subur.
Di balik potensi yang dimiliki, terdapat berbagai permasalahan yang dihadapi oleh desa, antara lain rendahnya kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan sampah, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang kurang berkembang dan ketahanan pangan yang belum tercapai.
Dyni Amalia Safitri, mahasiswa KKN-T IPB University menjelaskan, ketahanan pangan merupakan hal penting untuk dicapai. Sebab jika ketahanan pangan tercapai, maka kebutuhan ekonomi dasar akan tercapai. Karenanya dirinya bersama tim mencetuskan program Ikatan Cinta (Implementasi Ketahanan Pangan Melalui Penanaman Bibit Cabai).
ADVERTISEMENT
“Cabai merupakan komoditas tanaman pangan yang permintaannya dapat dikatakan tidak pernah surut, namun penawaran cabai ini cenderung berfluktuasi tergantung musim. Keadaan tersebut berimbas pada tidak stabilnya harga cabai yang dapat membebani perekonomian masyarakat,” ungkap Dyni.
Program Ikatan Cinta yang diusung oleh mahasiswa KKN-T IPB University terinspirasi dari ide salah satu warga desa yang prihatin terhadap lahan pekarangan warga yang belum dimanfaatkan secara optimal. Di sisi lain, dana desa tercurahkan untuk mewujudkan ketahanan pangan desa.
“Kami berusaha untuk mewujudkan program tersebut dengan menanam 1000 tanaman cabai di sekitar pekarangan rumah warga secara bertahap dan merata ke setiap Rukun Warga (RW),” tambahnya.
Program dicanangkan untuk berkelanjutan. Karenanya, mahasiswa IPB University tak sendiri. Keberlanjutan program akan dijalankan bersama mitra. Dyni mengutarakan, telah ada mitra yang bersedia untuk melanjutkan program yang telah berjalan. Bahkan, rencananya akan ekspansi ke komoditas lain seperti jahe, kunyit, kencur, temulawak, dan sebagainya. (*/Rz)
ADVERTISEMENT