Mahasiswa KKN-T IPB University Dampingi Kelompok Tani Kembangkan Teh Daun Gaharu

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
19 Agustus 2022 14:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mahasiswa KKN-T IPB University Dampingi Kelompok Tani Kembangkan Teh Daun Gaharu
zoom-in-whitePerbesar
Mahasiswa KKN-T IPB University Dampingi Kelompok Tani Kembangkan Teh Daun Gaharu
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Masyarakat Batu Busuk, Kecamatan Pauh, Kota Padang, Sumatera Barat, khususnya kelompok tani Hutan Kemasyarakatan (HKM) tidak memanfaatkan batang pohon gaharu, melainkan mengambil daunnya. Daun tersebut kemudian dijadikan minuman teh gaharu yang kaya akan manfaat.
ADVERTISEMENT
“Alasan dari kelompok tani HKM tidak mengambil batang gaharu adalah untuk melestarikan hutan. Pemanfaatan daun gaharu sebagai minuman teh bisa dibilang kegiatan yang baru dimulai di Desa Busuk ini, khususnya bagi kelompok tani HKM. Sehingga ada beberapa kendala yang terjadi di lapangan. Salah satu kendala adalah kurangnya pengetahuan masyarakat terkait cara proses yang baik dan benar, serta alat produksi yang masih belum sesuai standar,” ujar Nurshifa Vathia, mahasiswa IPB University yang mengikuti program Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN T) di Padang.
Melihat hal tersebut, Nurshifa dan mahasiswa KKN-T IPB University lainnya berusaha membantu kelompok tani HKM untuk bersama-sama mencarikan solusi. Langkah pertama yang dilakukan adalah melakukan diskusi bersama Wakil Gubernur Sumatera Barat, Dr Audy Joinaldy. “Hasil dari diskusi ini, Bapak Wagub menyatakan Mahasiswa KKN-T IPB 2022 berdiskusi terkait cara pengolahan teh daun gaharu atau proses hilir bersama pengusaha teh yang ada di Solok, yaitu Bapak Wahyu. Beliau merupakan owner dari Lugus Tea dan juga alumni dari IPB University. Kunjungan ke Solok tepatnya di Daerah Bukik Gompong dilakukan Juli lalu,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Hasil dari diskusi adalah terkait cara produksi yang sesuai standar, kemasan yang menarik, dan standar dari alat-alat produksi yang digunakan. “Hasil diskusi ini telah kami sampaikan kepada HKM di rumah produksi teh daun gaharu. Selain itu, kami juga memberikan gambaran desain yang sudah siap cetak kepada HKM. Kami berharap ke depannya kelompok tani HKM dapat melakukan produksi teh daun gaharu dengan baik dan juga dalam skala besar. Sehingga mereka dapat meningkatkan perekonomian daerah,” tandasnya. (**/Zul)