Mahasiswa KKNT IPB University Hadirkan Pakar Bahas Strategi Bisnis bagi BUMDes

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
4 Agustus 2021 13:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mahasiswa KKNT IPB University Hadirkan Pakar Bahas Strategi Bisnis bagi BUMDes
zoom-in-whitePerbesar
Mahasiswa KKNT IPB University Hadirkan Pakar Bahas Strategi Bisnis bagi BUMDes
ADVERTISEMENT
Kelompok Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) IPB University di Kabupaten Batang, Jawa Tengah mengadakan diskusi tentang adaptasi strategi bisnis BUMDes di masa pandemi COVID-19, 1/8. Webinar desa mandiri ini merupakan rangkaian dari program literasi keuangan dengan menghadirkan Dr Kiman Siregar (Chairman Dakara Group) sebagai pembicara dan dihadiri oleh para pelaku UMKM serta pengelola BUMDes Desa Tombo, Kabupaten Batang.
ADVERTISEMENT
Dalam paparannya, Dr Kiman yang merupakan alumnus IPB University ini menegaskan bahwa terdapat lima terobosan yang dapat dilakukan untuk mempertahankan usaha. Lima terobosan tersebut di antaranya, mengoptimalkan kepemilikan, networking, new product, berusaha menjadi eksekutor yang handal di lapangan, dan terus berinovasi, serta lebih waspada mengelola cash flow keuangan.
“Dalam pengelolaan sebuah usaha kita harus melihat peluang pasar, dibutuhkan orang-orang yang berfikir kreatif dan analitis yang dapat mengolah permasalahan yang ada untuk memenuhi keinginan pasar,” kata Dr Kiman.
Lebih lanjut, ia mengatakan, pengelola usaha seperti BUMDes harus saling bersinergi sehingga dapat bekerja secara efektif dan efisien. Ia juga mengatakan bahwa pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) saat ini dan pasca COVID-19 harus tetap konsolidasi untuk menguatkan kemampuan dan potensi tawar tentang keberadaannya di pemerintah market nasional dan internasional. Organisasi dan bisnis harus selalu up to date terhadap kondisi nasional dan isu-isu global.
ADVERTISEMENT
“Organisasi dan bisnis connectivity sangat penting untuk memulai dan mempertahankan bisnis. Untuk selalu kreatif dan survive sebuah bisnis harus memiliki soft skill, hard skill, butuh kerja keras dan usaha yang ulet serta berkelajutan,” ujarnya. (*/RA)