Metabolomik dalam Memprediksi Senyawa Aktif Tanaman Industri Obat Herbal

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
1 Juli 2020 9:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kontribusi Metabolomik dalam Memprediksi Senyawa Aktif Tanaman bagi Industri Obat Herbal
zoom-in-whitePerbesar
Kontribusi Metabolomik dalam Memprediksi Senyawa Aktif Tanaman bagi Industri Obat Herbal
ADVERTISEMENT
Tropical Biopharmaca Research Center (Trop BRC) dan Klaster Riset Metabolomik, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University menggelar kuliah umum dengan topik metabolomik, (30/6). Acara tersebut mengundang narasumber Assoc Prof Alfi Khatib dari Departemen Kimia Farmasi, Pharmacognosy Research Group, International Islamic University Malaysia yang juga merupakan alumni Teknologi Pangan dan Gizi IPB University.
ADVERTISEMENT
Prof Alfi menjelaskan mengenai kontribusi metabolomik dalam herbal medicinal science dan contoh aplikasi. Metabolomik sendiri memiliki pengertian analisis komprehensif terhadap keseluruhan metabolom melalui pendekatan secara holistik. Contoh klasik dari analisis metabolomik adalah dengan menggunakan metode bioassay guided isolation. Fraksi-fraksi molekul dianalisis kemudian hasil akhir akan berupa senyawa murni.
Sejatinya, metabolomik ini tetap belum bisa berdiri sendiri. Kontribusi genomik dan proteomik masih dibutuhkan untuk mengetahui fungsi dan sistem biologis organisme. Adapun aplikasi metabolomik dapat berupa analisis senyawa bioaktif dalam suatu ekstrak tanaman herbal, quality control pada produk obat herbal dan analisis bioaktivitas dan toksisitas suatu produk herbal. Aplikasi tersebut diterapkan pada sampel yang kemudian akan dianalisis menggunakan metode chemical profilling atau bioactivity test in vitro maupun in vivo.
ADVERTISEMENT
Studi kasus telah ia lakukan pada tanaman Clinacanthus nutans atau lebih dikenal sebagai belalai gajah atau dandang gendis. Ekstrak daun dari tanaman tersebut dikenal sebagai obat tradisional bagi gigitan ular, gatal-gatal ataupun bagi penderita diabetes. Analisis metobalomik terhadap ekstrak daunnya akan memberikan hasil berupa prediksi senyawa yang kemudian dapat dimanfaatkan di dunia obat berdasarkan interaksi molekularnya.
Studi metabolomik ini membuka kesempatan untuk identifikasi novel bio maupun chemical marker secara lebih cepat. Analisis metabolomik pun dapat dijadikan model kalibrasi tervalidasi untuk memprediksi bioaktivitas suatu sampel. Tapi masih belum dapat diaplikasikan pada sampel dari daerah yang berbeda atau varietas yang berbeda. “Jadi sebenarnya ini untuk in-house control, tidak bisa digunakan di satu negara,” ungkapnya. (MW/Zul)
ADVERTISEMENT
Keyword: LPPM IPB University, Alfi Khatib, metabolomik, alumni IPB